RINGKASAN

Nungki Aristiya S. H0413030. Partisipasi Petani dalam Kegiatan Gerakan Tanam Padi Inbrida dengan Penerapan Jajar Legowo Super di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. Sapja Anantanyu SP., M.Si dan Hanifah Ihsaniyati, SP., M.Si. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi hampir 95% penduduk Indonesia.   Semakin   meningkatnya   jumlah   penduduk   di   Indonesia,   maka kebutuhan akan padi pun juga meningkat. Upaya untuk mengatasi permasalahan terkait dengan peningkatkan jumlah produksi padi di Indonesia ialah dengan melakukan suatu inovasi yang mampu menunjang produktivitas padi di Indonesia yakni melalui sistem penerapan teknologi jajar legowo super. Teknologi padi Jajar Legowo Super (Jarwo Super) adalah teknologi pengaturan jarak tanam berbasis cara tanam jajar legowo 2:1. Pola penanaman teknologi jajar legowo super dilakukan dengan bantuan alat mesin tanam Indojarwo Transplanter, sehingga lebih memudahkan petani dalam melakukan kegiatan penanaman. Keberhasilan kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super memerlukan partisipasi yang tinggi dari para petani. Tingginya partisipasi petani  akan  membantu  keberlangsungan  dan  kemajuan  dari  kegiatan  gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super, akan tetapi jika partisipasi   petani   cenderung  rendah   maka   akan  menghambat   keberjalanan kegiatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super, mengidentifikasi syarat-syarat tumbuhnya partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super, serta menganalisis hubungan antara syarat-syarat tumbuhnya partisipasi dengan partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super di Kabupaten Boyolali. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian yaitu Kabupaten Boyolali, dengan mengambil dua kecamatan yaitu Kecamatan Nogosari dan Kecamatan Andong. Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling, sebanyak 60 petani responden. Analisis data yang digunakan adalah rank Spearman dengan aplikasi program SPSS 17.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan berpartisipasi petani sebagian besar termasuk ke dalam kategori sedang yaitu sebanyak 29 orang (48,3%), kemampuan berpartisipasi petani sebagian besar termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 42 orang (70%), kemauan berpartisipasi petani sebagian besar termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 31 orang (51,7%). Tingkat partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu    sebanyak  59  orang  dengan  tingkat  persentase  sebesar  98,3%,  dengan rincian: (1) partisipasi petani pada tahap perencanaan kegiatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori sedang yaitu sebanyak 23 orang (38,3%). (2) partisipasi petani pada tahap pelaksanaan kegiatan sebagian besar termasuk ke
 

dalam kategori sedang yaitu sebanyak 52 orang (86,7%). (3) partisipasi petani pada tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori rendah  yaitu sebanyak 32 orang (53,3%). (4) partisipasi petani pada tahap pemanfaatan hasil   kegiatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori tinggi  yaitu  sebanyak  40  orang  (66,7%).  Terdapat  hubungan  yang  signifikan antara  kesempatan  dan  kemampuan  berpartisipasi  dengan  tingkat  partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super dengan taraf kepercayaan 99%, sedangkan kemauan berpartisipasi petani memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat partisipasi petani terhadap kegiatan gerakan tanam padi inbrida dengan penerapan jajar legowo super.