Cahyo Warso Utomo. K7114024. PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY TERBIMBING DI KELAS V SDN KALIWUNGU TAHUN AJARAN 2017 /
2018.  Skripsi.  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan,  Universitas  Sebelas
Maret, Mei 2018.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model Inkuiri terbimbing, (2) meningkatan motivasi siswa pada pembelajaran IPA tentang gaya melalui penerapan model Inkuiri terbimbing, dan (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing pada pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN KaliwunguTahun Ajaran 2017/2018.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan enam kali pertemuan. Pada tiap pertemuan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan 23 siswa kelas V. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: observasi, wawancara, angket, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi  teknik.  Analisis  data  melalui  reduksi  data,  penyajian  data,  dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) langkah-langkah penerapan model Inkuiri terbimbing yaitu: (a) orientasi, (b) konseptualisasi, (c) investigasi, (d)  membuat  kesimpulan,  dan  (e)  mendiskusikan  hasil;  (2)  penerapan  model Inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran IPA kelas V SDN Kaliwungu tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya persentase motivasi siswa pada pembelajaran IPA. Untuk inidkator keinginan berhasil mencapai 77,39% pada siklus I, 82,83% pada siklus II, dan
91,3% pada siklus III; dorongan belajar mencapai 72,83% pada siklus I, 79,35 pada siklus II, dan 83,7% pada siklus III; adanya cita-cita mencapai 71,74% pada siklus I, 86,96% pada siklus II, dan 95,65% pada siklus III; apresiasi dalam belajar mencapai 82,61% pada siklus I, 84,06% pada siklus II, dan 88,41% pada siklus III; kegiatan yang menarik mencapai 80,43% pada siklus I, 86,96% pada siklus II, dan 95,61% pada siklus III; lingkungan belajar yang kondusif mencapai
72,83% pada siklus I, 83,7% pada siklus II, dan 85,87% pada siklus III; (3) respon siswa terhadap pembelajaran IPA menggunakan model Inkuiri terbimbing, siswa lebih semangat daripada mengunakan metode ceramah. Siswa merasa senang dengan cara guru menyampaikan pelajaran dan suasana baru dikelas.
Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model Inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran IPA kelas V SDN Kaliwungu tahun ajaran 2017/2018.

Kata kunci: motivasi, IPA, Inkuiri terbimbing