ABSTRAK

Latar  Belakang:  Kegemukan    saat  ini    masih  menjadi  permasalahan  yang menjadi   sorotan   dunia.   WHO   telah   mendeklarasikan   bahwa   kegemukan merupakan permasalahan endemik global. WHO menyebutkan bahwa pada tahun
2015 hampir empat puluh juta anak di dunia yang berusia di bawah lima tahun mengalami kegemukan. Kegemukan pada masa balita jika tidak ditangani secara tepat dapat terus berlanjut sampai dewasa. Kegemukan memiliki dampak buruk bagi anak ketika dewasa, tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga psikologis   dan   sosial.   Tujuan   penelitian   untuk   menganalisis   determinan kegemukan pada balita yang ada di posyandu di kota Kediri.
Subjek  dan  Metode:  Desain  analitik  observasional  dengan  pendekatan  case control.  Penelitian di 25 posyandu yang berada di dua wilayah kerja puskesmas di Kota Kediri dan pada bulan April hingga Mei 2018. Besar subjek penelitian sebanyak 200 subjek, dengan menggunakan stratified random sampling pada level Puskesmas dan fixed disease sampling pada level individu. Variabel dependen: status gizi balita, sedangkan variabel independen antara lain: status gizi ibu, ASI Eksklusif, pemberian makanan, asupan makanan, dan monitoring status gizi di posyandu. Pengumpulan data menggunakan WHO Antro (BB/TB) dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis multilevel dengan menguunakan stata 12. Hasil: status gizi ibu (b=0.72; CI95%=-0.98 hingga 1.54; p=0.085), ASI Eksklusif (b= -0.97; CI95%=-1.98 hingga 0.02; p=0.057), pemberian makanan (b=-1.11; CI95%=-2.15 hingga -0.08; p=0.034), asupan makanan (b=1.45; CI95%= 0.59 hingga 2.31; p=0.001), monitoring status gizi di posyandu (b=-4.34; CI95%=-6.42 hingga -2.21; p<0>Kesimpulan: Terdapat pengaruh status gizi ibu, ASI Eksklusif, pemberian makanan, asupan makanan, dan monitoring status gizi di posyandu terhadap kegemukan pada balita. Pada level posyandu (komunitas) menunjukkan pengaruh yang lemah untuk terjadinya obesitas pada balita.

Kata Kunci: multilevel analysis, kegemukan pada balita, status gizi ibu, ASI Eksklusif, pemberian makanan, asupan makanan, dan monitoring status gizi di posyandu