×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya: (1) perbedaan pengaruh antara pembelajaran fisika model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) disertai animasi komputer dan model kooperatif Students Teams Achievement Divisions (STAD) disertai animasi komputer terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA, (2) perbedaan pengaruh antara kemampuan afektif kategori tinggi dan kemampuan afektif kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA, (3) interaksi pengaruh antara model pembelajaran kooperatif disertai animasi komputer dan kemampuan afektif terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini yaitu semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2005/2006 yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas sampai dengan kelas . Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu acak /random. Sampel yang terambil dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas, yaitu kelas dan yang masing-masing terdiri dari 39 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik angket dan teknik tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data keadaan awal kemampuan siswa yang diambil dari nilai fisika hasil ujian semester 1. Teknik angket digunakan untuk mendapatkan data kemampuan afektif siswa. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava yaitu komparasi ganda metode scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran fisika model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) disertai animasi komputer dan Students Teams Achievement Division (STAD) disertai animasi komputer terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA. ( = 9,603 > = 3,97). Dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa pembelajaran fisika model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) disertai animasi komputer lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran fisika model kooperatif Students Teams Achievement Division (STAD) disertai animasi komputer terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA. ( ). (2) Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan afektif kategori tinggi dan kemampuan afektif kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA . ( = 77,294 > = 3,97). Dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa kemampuan afektif siswa kategori tinggi lebih efektif dibandingkan dengan kemampuan afektif siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA. ( ). (3) Tidak ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran kooperatif disertai animasi komputer dan kemampuan afektif siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya di SMA. ( = 1,076 < = 3,97). Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu sebagai referensi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik dan guru perlu memperhatikan kemampuan afektif siswa agar dalam proses belajar mengajar dapat selalu menumbuhkan sikap positif siswa terhadap mata pelajaran.