ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan bagaimana gaya hidup konsumen HIK dan konsumen wedangan kafe. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kota Surakarta. Pengambilan lokasi tersebut bedasarkan bahwa pedagang HIK serta wedangan kafe banyak ditemui di wilayah Kota Surakarta. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian (informan) adalah para konsumen HIK dan juga konsumen dari wedangan kafe. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan gaya hidup konsumen wedangan kafe dengan konsumen HIK yang ada di Surakarta. Hasil penelitian menemukan bahwa konsumen yang mengunjungi HIK memiliki gaya hidup yang menggabarkan fungsi makan dan tempat makan sendiri masih berjalan dengan nilai gunanya dan fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan biologis manusia.  Konsumen memilih HIK sebagai tempat makan juga didasari dari harganya yang  murah, sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan makannya tanpa terbebani dengan harganya makan yang mahal.
Berbeda dengan konsumen wedangan kafe, hasil penelitian menggambarakan konsumen dari wedangan kafe memiliki gaya hidup pemenuhan prestise dengan mengkonsumsi wedangan kafe. Hal ini juga menjadi ajang eksistensi diri dari adanya simbol-simbol yang ada diwedanga kafe. Adanya gaya hidup akan prestise yang dimiliki konsumen wedangan kafe membuat konsumsi akan tempat makan tidak lagi menjadi fungsi sebagai tempat pemenuhan kebutuhan bilogis, namun menjadi tempat sebagai ajang eksistensi diri. Konsumsi terhadap makan juga bergeser semula hanya untuk kebutuhan pokok untuk mengisi perut, menjadi kebutuhan atas simbol dan status sosial yang diperoleh dari wedangan kafe sebagai tempat makan. Konsumen wedangan kafe juga sudah membentuk perilaku konsumtif, dimana mengkonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak hanya memenuhi kebutuhan makannya semata. Konsumen wedangan kafe rela mengeluarkan uang yang lebih banyak walaupun sama-sama mengkonsumsi makanan yang hampir serupa dengan makanan dijual pada HIK. Meraka tidak hanya mengkonsumsi makanan dan minuman semata, namun juga lebih kepada tempat yang berkonsep serta fasilitas yang modern, sehingga hal ini  dapat menjadi simbol-simbol yang diperoleh untuk ajang eksisitensi diri dan  menunujukkan status sosial mereka di dalam masyarakat.
 
Kata kunci : Gaya Hidup, Prilaku Konsumtif, Wedangan