ABSTRAK

Latar Belakang : Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Anemia pada kehamilan yang tidak tertangani denganbaik dapat menyebabkan kematian. Anemia menyumbang seperlima dari AKI yang terjadi di seluruh dunia. Anemia dalam kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktr, salah satunya adalah pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko kadar Hb ibu hamil (bekerja dan tidak bekerja) yang melakukan ANC  di Puskesmas.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif dengan menganalisa secara deskriptif distribusi frekuensi kadar rendah Hb berdasarkan faktor  individu  (umur,  status  gizi,  paritas,  usia  kehamilan,  jarak  kehamilan, infeksi, pendidikan, status pekerjaan, KB abortus, danstatus perkawinan) faktor faktor kesehatan ( ANC, kecukupan tablet besi, asuransi kesehatan). lingkungan (sosial ekonomi). Data diambil menggunakan sumber data sekunder dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi pada 580 responden kemudian dianalisis dengan SPSS versi 23 dan Microsoft Excel 2016.

Hasil : Analisis hasil menunjukkan 280 responden merupakan ibu hamil yang bekerja dan 300 responden ibu hamil yang tidak bekerja   dari data tersebut diperoleh hasil bahwa ibu hamil yang tidak bekerja (20.9%) yang mengalami anemia lebih sedikit dari pada ibu hamil yang bekerja (23.1%)

Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini ibu hamil yang bekerja lebih rentan terkena anemia daripada yang tidak bekerja. Berdasarkan penelitian ini, tenaga kesehatan dapat meningkatkan perannya sebagai edukator dan care giver guna memberikan pemahaman pada ibu hamil terkait pencgahan anemia dan penanggualangan anemia pada ibu hamil.

Kata Kunci : Kadar Hb, Ibu hamil, Bekerja dan tidak bekerja