ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan yang dilakukan oleh LSM Gita Pertiwi terhadap petani perempuan melalui pertanian sehat dengan menghasilkan beras sehat. Melalui rumusan pertama bagaimana pemberdayaan petani perempuan di Desa Karanglo, lalu hasil yang dicapai dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pemberdayaan petani perempuan.

Penelitian  ini  menggunakan  metode kualitatif  studi  kasus.  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Penarikan sampel dalam penelitan ini adalah purposive. Sumber  data  yang  digunakan  adalah  data  primer  yang  didapatkan  dari  informan petani di Desa Karanglo serta data sekunder dari literatur, laporan, dan portal berita online. Validitas data yang digunakan ialah triangulasi data. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Landasan teori yang digunakan adalah teori Pemberdayaan Perempuan oleh Sara Longwe dengan kerangka analisis Harvard.

Hasil yang didapat ialah LSM Gita Pertiwi masuk dan memberikan perubahan pada Desa Karanglo. Perubahan yang terjadi dilakukan melalui proses pendekatan pemberdayaan 5P dengan teori pemberdayaan Sara Longwe, dalam pendekatan itu dilakukan beberapa kegiatan untuk menunjang keberlangsungan pemberdayaan  di Desa  Karanglo.  Kegiatan  yang  dilakukan  berupa  pelatihan  pembuatan  pestisida nabati, pembuatan pupuk kandang, penanaman padi yang baik dan benar, dan pelatihan   wirausaha   hasil   pertanian   yaitu   beras   sehat.   Seluruh   petani   ikut berpartisipasi dalam semua kegiatan yang dibuat.

Petani di Desa Karanglo mampu untuk mandiri melalui usaha beras sehat yang dijalankan secara bersama. Petani perempuan memiliki akses dan kontrol dalam usaha beras sehat. petani perempuan memiliki kekuatan dan kesempatan untuk lebih mandiri dibanding sebelumnya. Para petani merasakan hidup lebih maju. Beberapa faktor juga mengiringi perjalanan pemberdayaan di Desa Karanglo, banyak faktor pendukung khususnya dari dalam karena masyarakat mulai terbuka pemikirannya dalam menerima sebuah perubahan. Faktor penghambat dapat dilihat secara fisik berkurangnya lahan pertanian yang mulai beralih fungsi.

Kata Kunci: Pemberdayaan; Petani Perempuan; beras sehat