Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan guru dalam menyajikan pembelajaran di kelas. Keberhasilan tujuan pembelajaran berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model Quantum Learning Berbasis Masalah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar sehingga dapat meningkatkan proses pemecahan masalah siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall yang disederhanakan oleh Sukmadinata meliputi studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN 03 Karanganyar, SDN 01 Karanganyar, SDN 02 Bejen, dan SDN 02 Gayamdompo Kecamatan Karanganyar. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui: lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes (pretest dan posttest) untuk menguji keefektifan penggunaan model pembelajaran menggunakan uji-t. Teknik analisis data dengan analisis statistik deskriptif dan uji efektifitas dengan program SPSS versi 20.

Hasil penelitian dan pengembangan ini menujukkan hasil validasi ahli pendidikan diperoleh rata-rata 4,93 dan hasil validasi ahli materi diperoleh rata-rata 4,08 sehingga masuk kategori baik. Hasil dari uji coba terbatas diperoleh nilai 78 untuk kinerja guru dan 76 untuk aktivitas siswa, sedangkan hasil dari uji coba luas diperoleh nilai 94 untuk kinerja guru dan 77 untuk aktivitas siswa. Nilai pretest yang diperoleh pada 52,57 dan posttest 82,16. Pengujian keefektifan model Quantum Learning berbasis masalah pada pembelajaran tematik dilakukan melalui uji-t. Hasil dari uji-t diperoleh thitung = 16,725 > ttabel = 1,67 maka dapat disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa ada perbedaan signifikan antara ketrampilan pemecahan masalah pada pembelajaran tematik antara kelompok eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian disimpulkan bahwa model Quantum Learning berbasis masalah dapat meningkatkan ketrampilan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan uji effect size diperoleh nilai 1,80 sehingga masuk dalam kategori tinggi yang berarti bahwa model memberikan pengaruh yang tinggi tehadap keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran tematik pada siswa sekolah dasar khususnya pada siswa kelas V.