Jenis penelitian ini adalah ex-post facto bertujuan untuk menguji ada tidaknya (1) hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar ranah kognitif pada pembelajaran akuntansi; (2) hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar ranah afektif pada pembelajaran akuntansi; (3) hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar ranah psikomotorik pada pembelajaran akuntansi;  (4) hubungan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah kognitif pada pembelajaran akuntansi; (5) hubungan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah afektif pada pembelajaran akuntansi; (6) hubungan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah psikomotorik pada pembelajaran akuntansi; (7) hubungan regulasi diri dan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah kognitif pada pembelajaran akuntansi; (8) hubungan regulasi diri dan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah afektif pada pembelajaran akuntansi; dan (9) hubungan regulasi diri dan disiplin diri dengan prestasi belajar ranah psikomotorik pada pembelajaran akuntansi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Teras. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel acak sebesar 118 siswa. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan angket, tes, dan observasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data variabel regulasi diri, disiplin diri, dan prestasi belajar ranah afektif. Tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar ranah kognitif dan prestasi belajar ranah psikomotorik. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar ranah psikomotorik. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial (uji prasyarat analisis dan uji hipotesis). Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat hubungan positif regulasi diri dengan prestasi belajar baik dalam ranah kognitif (thitung = 2,993 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%), afektif (thitung = 2,041 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%), maupun psikomotorik (thitung = 2,226 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%). Kedua, terdapat hubungan positif disiplin diri dengan prestasi belajar baik dalam ranah kognitif (thitung = 2,713 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%), afektif (thitung = 3,536 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%), dan psikomotorik (thitung = 2,612 > ttabel = 1,65821, pada taraf signifikansi 5%). Ketiga, terdapat hubungan positif regulasi dan disiplin diri dengan prestasi belajar baik dalam ranah kognitif (Fhitung = 27,798 > Ftabel = 3,08, pada taraf signifikansi 5%), afektif (Fhitung = 40,905 > Ftabel = 3,08, pada taraf signifikansi 5%), dan psikomotorik (Fhitung = 27,881 > Ftabel = 3,08, pada taraf signifikansi 5%).