ABSTRAK

Restitusi biaya penyambungan pasang sambungan baru di PT PLN (Persero) Rayon Boyolali mengalami peningkatan terhitung mulai dari tahun 2014. Untuk memperlancar kegiatan restitusi maka PT PLN (Persero) Rayon Boyolali harus melayani pengajuan restitusi dengan cepat dan tanggap. Pada kegiatan restitusi, pelanggan ikut terlibat dalam proses administrasi restitusi, tetapi hampir seluruh pelanggan yang mengajukan restitusi biaya penyambungan tidak mengetahui bagaimana proses administrasinya. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan administrasi restitusi biaya penyambungan pasang sambungan baru di PT PLN (Persero) Rayon Boyolali.
Pengamatan dilakukan di PT PLN (Persero) Rayon Boyolali. Jenis pengamatan yang digunakan adalah pengamatan dengan metode kualitatif yang mengamati suatu peristiwa yang terjadi dilapangan, kemudian didiskripsikan kedalam sebuah pernyataan. Teknik pengumpulan data pada pengamatan ini penulis menggunakan beberapa teknik diantaranya dengan melakukan wawancara, observasi dilapangan secara langsung, dan dengan menganalisis dokumen.
Hasil dari pengamatan ini adalah restitusi biaya penyambungan disebabkan karena batalnya pemasangan pasang sambungan baru. Tujuan restitusi biaya penyambungan adalah untuk mengembalikan biaya penyambungn kembali kepada pelanggan. Kegiatan administrasi restitusi biaya penyambungan pasang sambungan baru di PT PLN (Persero) Rayon Boyolali sudah menggunakan sistem aplikasi secara online yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu yang pertama dilakukan pembatalan pasang sambungan baru oleh pihak PLN di AP2T, kemudian PLN melakukan pemberitahuan kepada pelanggan tentang terjadinya restitusi, setelah itu pelanggan mengajukan permohonan secara langsung ke kantor PLN, jika sudah PLN menyetujui permohonan restitusi dengan membuat Kuitansi Restitusi dan Berita Acara, dan yang terakhir dilakukan penginputan data dan dokumen pada Aplikasi Niaga (ANI) oleh PLN.
 
Kata Kunci : Administrasi, Restitusi, Biaya Penyambungan Listrik