ABSTRAK

Latar Belakang: Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat namun angka kematian ibu, bayi, dan balita di Indonesia masih  tinggi.  Kabupaten  Pasuruan  merupakan  salah  satu  kabupaten  di  Jawa Timur dengan  angka  kematian  bayi  tertinggi.  Salah  satu  upaya  untuk  menekan  jumlah kematian ibu, bayi, dan balita adalah melalui program kader asuh. Tujuan penelitian adalah   mendeskripsikan   peran   kader   asuh   melalui   pola   surveilans   KIA   untuk optimalisasi pemantauan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Pasuruan.

Subjek  dan  Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  metode  studi  kasus  dengan rancangan pengambilan data kualitatif, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling jenis criterion sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi, pengecekan anggota, dan perpanjangan keikutsertaan.

Hasil: Program kader asuh di Kabupaten Pasuruan berjalan 4 tahun tetapi belum semua kader mendapatkan pelatihan kader asuh. Latar belakang pembentukan program kader asuh  adalah  salah  satu  upaya menurunkan  angka kematian  ibu,  bayi,  dan  balita di kabupaten Pasuruan. Kader asuh adalah kader kesehatanyang memiliki tugas memberikan   pendampingan   dan   pemantauan   terhadap   sasaran   kesehatan   yang ditentukan  dalam  satu  wilayah  posyandu.  Kader  asuh  membantu  dalam  penurunan angka kematian, ibu, bayi, dan balita namun peran kader asuh dalam pelaksanaanya masih menemukan beberapa hambatan diantaranya rendahnya insentif yang diperoleh kader asuh, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak, dan faktor medis ibu hamil yang menyebabkan kematian.

Kesimpulan: Kader asuh membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak namun belum optimal dalam menjalankan perannya.

Kata Kunci : Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Kader Asuh