ABSTRAK

KSU Keju Boyolali adalah produsen keju berasal dari Kabupaten Boyolali. Meskipun rasa keju yang dihasilkan oleh KSU Keju Boyolali tidak kalah dengan keju impor dari Eropa atau Amerika, faktanya adalah keju belum memasuki ritel modern. Salah satu hambatan produk untuk memasuki ritel modern adalah diperlukan penggunaan barcode produk. Penggunaan barcode produk dapat menggunakan barcode standar yang diatur oleh GS1. Penggunaan barcode produk sesuai standar GS1 bagi usaha kecil dan menengah (UKM) terdapat beberapa kendala. Kendala yang dialami yaitu pemenuhan dokumen, biaya pendaftaran dan melakukan redesain kemasan untuk menyertakan barcode pada label kemasan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan penerapan standar GS1 untuk produk keju di KSU Keju Boyolali dan redesain kemasan produk yang mengakomodir penggunaan barcode pada kemasan. Berdasarkan penelitian, penerapan standar GS1 untuk produk keju satuan berfokus pada penggunaan barcode. Barcode yang digunakan jenis barcode EAN-13, dicetak di kemasan, dan saran penempatan barcode pada label kemasan yang diperlihatkan gambar 4.8 dan gambar 4.9. Sedangkan untuk kemasan box menggunakan jenis barcode GS1-128 dengan ilustrasi penempatan barcode diperlihatkan gambar 4.16 dan gambar 4.17. Penerapan standar GS1 menambah peluang produk masuk ritel modern dan menunjang fungsi traceability produk.. Pada desain kemasan usulan sudah memuat elemen-elemen yang penting pada kemasan dan terverifikasi oleh perusahaan.

Keywords: KSU, Keju , GS1, Barcode