ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik terhadap pencapaian tugas-tugas perkembangan sesuai dengan tahap usianya dan mengembangkan program bimbingan dan konseling tingkat SMA menjadi model komprehensif dan dapat diterapkan di lingkungan pondok pesantren. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model ADDIE (1996) yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey untuk merancang sistem pembelajaran. Prosedur pengembangan dilaksanakan dengan empat tahap, yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, serta tahap implementasi dan evaluasi. Subjek penelitian pada studi lapangan dan uji keefektifan adalah guru bimbingan dan konseling serta peserta didik kelas X dan XI, sedangkan subyek uji ahli produk adalah ahli bidang bimbingan dan konseling, ahli bidang pondok pesantren, serta guru bimbingan dan konseling di pondok pesantren. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan angket untuk analisis kebutuhan peserta didik dan penilaian program bimbingan dan konseling komprehensif di pondok pesantren oleh ahli. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mengolah hasil angket analisis kebutuhan peserta didik, serta menggunakan inter-rater agreement untuk mengolah hasil penilaian para ahli dalam uji validasi.
Hasil dari analisis kebutuhan peserta didik menunjukkan bahwa kebutuhan tertinggi peserta didik kelas X terdapat pada bidang pribadi dengan presentase sebesar 45,46%, kemudian bidang karir sebesar 21,01%, bidang akademik sebesar 18,07%, dan bidang sosial sebesar 15,46%; sedangkan kebutuhan tertinggi peserta didik kelas XI terdapat pada bidang pribadi dengan presentase sebesar 41,25%, kemudian bidang karir sebesar 26,71%, bidang soial sebesar 16,52%, dan bidang akademik sebesar 15,52%. Uji validasi program bimbingan dan konseling komprehensif di pondok pesantren mendapatkan nilai sebesar 1,00; sehingga dapat disimpulkan bahwa program tersebut memiliki tingkat validitas sangat tinggi (sangat baik). Bentuk implementasi program dilaksanakan untuk menguji kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan kepada peserta didik melalui layanan konseling individual, konseling kelompok, dan bimbingan kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan dari lembar kepuasan konseli, disimpulkan bahwa para santriwati yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling merasa puas dengan layanan yang diberikan guru bimbingan dan konseling.
Kata kunci: pengembangan, program bimbingan dan konseling komprehensif, pondok pesantren