Penulis Utama : Yuniar Ratna Pratiwi
NIM / NIP : K2514072
×

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui (1) karakteristik penyerapan air dalam epoksi dan komposit serat bambu melalui pengujian imersi dengan variasi suhu imersi; (2) perbedaan kandungan air pada epoksi dan komposit serat bambu laminat selama imersi pada tingkat suhu yang berbeda; (3) pengaruh karakteristik serapan air pada epoksi dan komposit serat bambu terhadap terdegradasinya kekuatan tarik yang dimiliki oleh spesimen epoksi dan komposit serat bambu.

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana pembuatan spesimen uji epoksi maupun komposit serat bambu dilakukan secara manual dengan metode hand lay-up. Variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah kandungan air spesimen epoksi dan komposit serat bambu pada variasi perlakuan spesimen  uji. Jenis spesimen  yang menjadi  fokus penelitian adalah spesimen epoksi dan komposit serat bambu tanpa perlakuan, spesimen dengan perlakuan imersi suhu ruang (320C), spesimen dengan perlakuan imersi suhu 500C, spesimen dengan perlakuan imersi suhu 800C. Analisis data dilakukan dengan metode gravimetric yang dihasilkan pengugukuran kandungan air secara berkala hingga saturated, serta hasil pengujian tarik pada seluruh jenis spesimen uji.

Hasil penelitian menunjukkan pertama, meningkatnya kadar air pada spesimen epoksi dan komposit serat bambu seiring dengan ditingkatkannya suhu perlakuan imersi.  Spesimen epoksi  imersi  suhu  ruang menunjukkan  kadar air mencapai 1,8%, dan meningkat menjadi 2% ketika spesimen epoksi diimersi pada suhu 500C, dan kembali meningkat secara ekstrim menjadi 6,6% setelah dilakukan perendaman di suhu 800C. Spesimen komposit serat bambu juga mengalami peningkatan  kandungan  air mencapai 3,5%  pada perendaman suhu  ruang  dan meningkat menjadi 6,6% ketika diterapkan perendaman disuhu 500C, serta kembali meningkat menjadi 7,2% ketika diimersi dalam suhu 800C. Kedua, karakteristik penyerapan air pada spesimen epoksi perendaman suhu ruang, suhu 500C, suhu 800C dan spesimen serat bambu imersi suhu 800C merupakan Fickian, sedangkan spesimen komposit serat bambu perendaman suhu ruang dan suhu 500C adalah non Fickian. Ketiga, kekuatan tarik spesimen komposit serat bambu terdegradasi seiring dengan meningkatnya suhu imersi. Spesimen komposit serat bambu tanpa perlakuan menunjukkan kekuatan tarik terbesar yaitu   45,5 MPa. Penurunan kekuatan tarik ditunjukkan pada rata-rata tensile strength  yang dimiliki spesimen komposit serat bambu perendaman suhu ruang yaitu menjadi 35,2 MPa, dan kembali menurun menjadi 34,4 MPa setelah dilakukan perendaman suhu 500C, dan kembali mengalami penurunan setelah dilakukan perendaman di suhu 800C menjadi 29,4 MPa.

Kata Kunci : komposit serat bambu, absorbsi air, tensile properties, degradasi