Abstrak

Jalan sangat berperan penting bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan. Tetapi sekarang ini banyak jalan yang tidak sesuai dengan harapan dan umur rencana jalan tersebut. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan melakukan modifikasi campuran aspal dengan menambahkan bahan tambah sehingga aspal lebih tahan lama. Adapun syarat untuk bahan tambah yang digunakan adalah mudah diperoleh, ekonomis dan dapat bercampur dengan aspal. Syarat tersebut cocok dengan plastik yang jumlahnya menumpuk sekarang ini. Menurut data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KLH) bahwa dalam satu hari seluruh masyarakat Indonesia menghasilkan 26.500 ton. Karena jumlah plastik yang sangat banyak, harus dilakukan daur ulang atau memanfaatkan limbah plastik tersebut, salah satu caranya dengan digunakan sebagai bahan tambah campuran aspal. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan dan kekuatan dari campuran aspal dengan tambahan limbah plastik. Selain itu juga akan membandingkan penuaan yang terjadi secara alami dengan penuaan buatan di laboratorium.
Penelitian ini dilakukan tiga tes untuk campuran aspal yaitu Marshall Test, Indirect Tensile Strength (ITS) dan Unconfined Compressive Strength (UCS). Masing – masing tes memiliki hasil sendiri dan akan dibandingkan dengan sampel standar. Setelah diperoleh hasil maka akan dievaluasi hasil tersebut lalu akan dibandingkan dengan sampel standar.
Hasil dari penelitian marshall properties diperoleh untuk perbandingan sampel dengan tambahan LDPE dan sampel standar diperoleh kenaikan stabilitas sebesar 4,5201?ri sampel standar, penurunan flow sebesar 33,1828?ri sampel standar, kenaikan MQ sebesar 29,5462?ri sampel standar. Dari pengujian ITS diperoleh kenaikan sebesar 7,3827?ri sampel standar. Untuk pengujian UCS diperoleh kenaikan sebesar 7,5472?ri sampel standar. Sedangkan untuk hasil dari penelitian marshall properties sampel dengan tambahan LDPE dengan penuaan didapat bahwa sampel LTOA mengalami kenaikan stabilitas sebesar 84,3378?ri sampel STOA dan 17,2239?ri sampel coring, sampel STOA mengalami kenaikan flow sebesar 38,0851?ri sampel LTOA dan 77,3224?ri sampel coring, sampel coring mengalami kenaikan MQ sebesar 11,7765?ri sampel LTOA dan 219,6081?ri sampel STOA, Dari pengujian ITS diperoleh sampel LTOA mengalami kenaikan sebesar 33,4722?ri sampel STOA dan 45,0575?ri sampel coring. Untuk pengujian UCS diperoleh sampel coring mengalami kenaikan sebesar 26,7081?ri sampel LTOA dan 56,9231?ri sampel STOA.