ABSTRAK

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan karakteristik modul elektronik berbasis PORE pada materi gerak harmonik sederhana, 2) mengetahui kelayakan modul elektronik berbasis PORE pada materi gerak harmonik sederhana, 3) mengetahui efektivitas modul elektronik berbasis PORE pada materi gerak harmonik sederhana.

Prosedur pengembangan yang digunakan adalah model 4D (Thiagarajan) yang terdiri dari tahap: 1) define (pendefinisian), 2) design (perancangan), 3) development (pengembangan), dan 4) dissemination (diseminasi). Materi yang digunakan dalam pengembangan modul adalah Gerak Harmonik Sederhana Pada kelas X SMA semester II. Subyek pada penelitian ini merupakan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumberlawang tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi lembar observasi, angket analisis kebutuhan, lembar validasi modul, angket respon  siswa, soal uji kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan multirepresentasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta lembar umpan balik diseminasi. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian dan pengembangan diperoleh kesimpulan bahwa 1) modul elektronik yang memuat materi gerak harmonik sederhana dikembangkan dengan model pembelajaran Predict, Observe, Represent, And Explain (PORE) dengan 4 langkah utama yaitu Predict (Memprediksi), Observe (Melakukan pengamatan), Represent (Menggambarkan dalam bentuk multirepresentasi), dan Explain (Menjelaskan). Modul ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan multirepresentasi 2) modul layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika, persentase rata-rata hasil validasi yaitu a) ahli materi: 91,67% , b) ahli media: 95%, c) ahli bahasa: 78,33%, d) praktisi : 93,54 %, e) teman sejawat: 82,55 %, f) respon mahasiswa: 82,05 %; 3)  modul efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan multirepresentasi, hasil independent sample t-test diperoleh signifikansi 0,002 <0>N-gain pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol), hasil independent sample t-test diperoleh signifikansi 0,002 <0>N-gain kemampuan multirepresentasi kelas eksperimen dan kelas kontrol).

Kata Kunci:  Pengembangan modul pembelajaran fisika, model pembelajaran PORE, pemahaman konsep, kemampuan multirepresentasi