ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepribadian dan pendidikan terhadap upah tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini memperkirakan model Mincerian sebagai faktor yang berpengaruh terhadap upah dengan mempertimbangkan kontribusi ciri kepribadian. Studi ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5, mencakup 8.810 sampel individu yang bekerja di pemerintahan dan swasta. Survei dilakukan di Indonesia pada tahun 2014. Data penelitian yang menggunakan data cross section mencakup 13 provinsi di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan kognitif yang diukur dengan lama tahun sekolah dan kemampuan non-kognitif dari ciri kepribadian menentukan hasil pasar tenaga kerja. Tingkat pendidikan yang tinggi mempengaruhi tingkat upah pekerja. Pekerja dengan latar belakang pendidikan yang tinggi akan mendapatkan upah yang tinggi sesuai dengan pekerjaan dan keterampilan yang dimiliki. Selain itu, ciri kepribadian extraversion adalah prediktor yang kuat dalam mempengaruhi upah pekerja. Selanjutnya, kontribusi status perkawinan dan sifat kepribadian bervariasi antara pekerja pria dan wanita. Kebijakan mengenai pasar tenaga kerja dan pendidikan harus mempertimbangkan pengembangan aspek kognitif dan non-kognitif untuk meningkatkan hasil pasar tenaga kerja.

Kata kunci: upah, pasar kerja, keterampilan kognitif & non-kognitif, lima ciri kepribadian, persamaan Mincerian