Penulis Utama | : | Elang Fajar Kurniawan |
NIM / NIP | : | I0114036 |
Abstrak
Tanah lunak merupakan tanah yang memiliki daya dukung yang rendah, indeks plastisitas tanah yang tinggi, dan proses penurunan tanah yang cukup lama. Penurunan tanah sering dikaitkan dengan proses konsolidasi yaitu proses keluarnya air dalam tanah lunak. Air yang keluar menyebabkan tanah lunak menjadi semakin mampat dan mengalami penurunan permukaan. Penurunan yang terjadi sering kali tidak merata, tergantung dari beban yang diterima oleh tanah tersebut. Ada beberapa metode yang sudah dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah metode drainase vertikal. Drainase vertikal berfungsi untuk mempercepat proses dari keluarnya air yang ada di dalam tanah lunak. Metode pemasangan drainase vertikal di lapangan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pola segitiga dan pola segiempat. Penelitian ditujukan untuk melihat perbedaan perilaku pemasangan drainase vertikal dengan pola segitiga dan pola segiempat pada tanah lunak yang dilihat selama 4 minggu atau 28 hari dengan model uji tanpa drainase vertikal + beban, model uji uji pola segitiga + beban, dan model uji pola segiempat + beban. Pengujian diantaranya konsolidasi, penurunan, dan kadar air. Uji konsolidasi dilaksanakan sebelum dan sesudah pengujian. Sebelum pengujian didapatkan hasil Cc dan Cv sebesar 0,607 dan 0,064 cm2/detik. Hasil terbesar terjadi pada model uji pola segitiga + beban dengan nilai Cc dan Cv sebesar 0,810 dan 0,071 cm2/detik. Penurunan yang terjadi pada model uji pola segitiga + beban paling cepat yaitu lebih besar 14,82 % dan 6,90 % uji tanpa drainase vertikal + beban dan model uji pola segiempat + beban.
<!--[if gte mso 9]><xml>