×
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik: (1) siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan pendekatan saintifik atau model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (4) pada masing-masing kategori aktivitas belajar, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan pendekatan saintifik atau model pembelajaran langsung.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 20 Surakarta tahun pelajaran
2017/2018, yang terdiri dari 8 kelas dengan banyaknya siswa 256. Sampel yang digunakan yaitu, kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII G sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu; metode dokumentasi untuk data nilai UTS matematika, metode angket untuk data aktivitas belajar matematika siswa, dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi berdistribusi normal menggunakan uji Lilliefors dan populasi mempunyai variansi yang sama (homogen) menggunakan metode Bartlett.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel: (1) siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan pendekatan saintifik mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang, siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan aktivitas