Penulis Utama : Maysaroh
NIM / NIP : H0814073
×

ABSTRAK

Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah dengan produksi ubi kayu tertinggi di Provinsi DI. Yogyakarta. Ubi kayu di Gunungkidul dimanfaatkan sebagai bahan baku tiwul instan yang merupakan oleh-oleh khas daerah tersebut. Perkembangan sektor pariwisata mendorong peningkatan produksi tiwul instan sehingga kebutuhan ubi kayu pun bertambah. Rantai pasok berperan penting dalam pasokan ubi kayu sebagai bahan baku tiwul instan. Oleh karena itu diperlukan adanya manajemen rantai pasok untuk membantu dalam mengorganisasikan peran antar pelaku rantai serta diperlukannya pengukuran kinerja untuk mengevaluasi rantai pasok yang sudah ada sehingga dapat dijadikan acuan perbaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: mekanisme manajemen rantai pasok; model manajemen rantai pasok; dan kinerja rantai pasok ubi kayu di Agroindustri Tiwul Instan Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah dekriptif. Pengambilan lokasi penelitian secara sengaja. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskripif dengan pendekatan kerangka Food Supply Chain Network menurut Vorst dan pengukuran kinerja dilakukan dengan pendekatan efisiensi pemasaran melalui perhitungan margin pemasaran dan farmer’s share.  
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rantai pasok ubi kayu di agroindustri tiwul instan Kabupaten Gunungkidul memiliki sasaran pasar domestik dan sasaran pengembangan berupa peningkatan teknologi, peningkatan koordinasi dan kolaborasi, serta pengadaan kontrak perjanjian formal antar anggota rantai. Kerjasama dilakukan atas dasar kontrak lisan antar anggota, sistem
transaksi dilakukan secara tunai dan telah ada dukungan pemerintah berupa bantuan modal, peralatan, serta pelatihan pengembangan sumberdaya manusia. Aliran produk, aliran finansial, dan aliran informasi berjalan cukup baik. Model manajemen rantai pasok terdiri atas petani, pengepul, pedagang pasar, dan agroindustri tiwul instan sebagai pelaku rantai yang masing-masing melakukan aktivitas berbeda bergantung pada input yang dimiliki dan output yang dihasilkan. Saluran yang paling efisien adalah SC4  (Petani (gaplek) ? pedagang pasar (gaplek) ? agroindustri tiwul instan). Saluran tersebut dinilai efisien karena memiliki nilai margin pemasaran relatif rendah, farmer’s share yang relatif tinggi serta rasio keuntungan dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan saluran lain.   
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan yaitu: perlunya kontrak yang jelas mengenai kualitas, kuantitas, dan harga produk; perlunya perluasan jaringan rantai pasok dengan menambah supplier; perlunya penambahan kuantitas penyimpanan bahan baku; serta perlunya perluasan sosialisasi mengenai proses penanganan produk agar pasokan bahan baku dengan kriteria yang sesuai dapat tersedia dalam jumlah yang lebih banyak.

 

×
Penulis Utama : Maysaroh
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0814073
Tahun : 2018
Judul : Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) Ubi Kayu (Manihot Esculenta) di Agroindustri Tiwul Instan Kabupaten Gunungkidul
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak.Pertanian - 2018
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Pertanian. Jur. Agribisnis-H0814073 -2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M
2. Raden Kunto Adi, S.P., M.P
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.