ABSTRAKWaduk Cengklik yang berada di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, digunakan sebagai kawasan pariwisata, irigasi bagi kawasan pertanian disekitarnya dan budidaya ikan (sistem Karamba Jaring Apung). Akibat adanya aktivitas tersebut diduga mengakibatkan turunnya kualitas perairan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah mengetahui status perairan waduk Cengklik Kabupaten Boyolali, mengetahui perbedaan penentuan status perairan waduk Cengklik antara PP No 82 Tahun 2001 dengan menggunakan bioindikator NVC.Penelitian ini dengan metode survey dilaksanakan pada bulan November2017 - Maret 2018. Paramater fisika yang digunakan meliputi suhu, turbiditas, kecerahan, sedangkan parameter kimia pH, (Dissolved Oxygen) DO, BOD, COD, analisis nitrat, nitrit, fosfat, Total Dissolved Solid (TDS) dan Total Suspended Solid (TSS). Sampel ikan Nila ( Oreochromis niloticus Linn.) dan sampel air diambil dari tiga zona yaitu zona karamba, zona eceng gondok dan zona bebas. Pengukuran morfometrik pertumbuhan berat dan panjang ikan digunakan untuk mengukur Nutrition Value Coefficient (NVC) dengan menggunakan rumus NVC. Hasil pengukuran NVC dihubungkan dengan analisis parameter lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003 untuk menentukan status mutu air menggunakan metode STORET dan Indeks Pencemaran.Hasil menunjukkan kualitas air waduk Cengklik berdasarkan NVC(Oreochromis niloticus Linn.) tidak tercemar (=1,7) dengan skor zona karamba1,82; zona eceng gondok 2,14 dan zona bebas 2,23. Metode STORET tercemarsedang dengan skor zona karamba -28; zona eceng gondok -26, dan zona bebas -28. Indeks Pencemaran tercemar ringan, skor zona karamba 4,16; zona ecenggondok 3,98 dan zona bebas 3,71. Hasil baku mutu dalam PP No 82 Tahun 2001 menunjukkan justifikasi yang berbeda jika menggunakan bioindikator NVC. Kata kunci : Nutrition Value Coefficient (NVC), metode STORET, IndeksPencemaran, kualitas air.