×
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linier dengan satu peubah, (2) menemukan penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linier dengan satu peubah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan pada siswa kelas IE SMP Negeri 20 Surakarta tahun ajaran 2004/2005. Subyek penelitian dipilih 5 siswa dengan teknik purposive sample ( sampel bertujuan). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, metode tes, dan metode wawancara. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data, membandingkan data hasil observasi, data hasil tes, dan data hasil wawaancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linier dengan satu peubah adalah a) kesulitan prasyarat, antara lain: kesulitan memahami tentang bilangan, urutan bilangan, memahami sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, perkalian pecahan, penjumlahan pecahan, penjumlahan bilangan bulat, memahami sifat komutatif penjumlahan, mengubah soal ke dalam kalimat matematika, menentukan model pertidaksamaan; b) kesulitan memahami konsep, antara lain: kesulitan menentukan HP, menggambar HP, mengubah tanda pertidaksamaaan, menentukan langkah penyelesaian selanjutnya, menyederhanakan pertidaksamaaan. (2) penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan linier dengan satu peubah adalah a) penyebab kesulitan prasyarat, antara lain: belum tepat memahami suatu bilangan, tidak teliti dalam menuliskan urutan bilangan, belum memahami aturan distributif perkalian terhadap penjumlahan, kurang paham tentang perkalian pecahan, menganggap penjumlahan pecahan sama dengan perkalian pecahan, tidak memperhatikan variabel dari suatu bilangan, salah persepsi tentang perubahan tanda bilangan, belum paham tentang kalimat matematika, tidak menguasai konsep dalam menentukan suatu model pertidaksamaan; b) penyebab kesulitan memahami konsep, antara lain: tidak memperhatikan peubah, tidak tahu cara menggambar HP pada garis bilangan, tidak memperhatikan konsep perubahan tanda pertidaksamaan, tidak tahu langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan soal, hanya memperhatikan satu ruas pertidaksamaan.