Penulis Utama : Nurul Ulya Luthfiyana
NIM / NIP : S021602039
×

Latar belakang: Pneumonia merupakan penyebab terbesar kematian balita di dunia khususnya di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ketidakseimbangan antara faktor penjamu, agen, dan lingkungan menyebabkan terjadinya pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kejadian pneumonia pada balita dengan mempertimbangkan faktor level desa sebagai faktor kontekstual.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan case control. Penelitian dilakukan di Kabupaten Klaten pada bulan Oktober hingga November tahun 2017. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 subjek penelitian yang dipilih menggunakan fixed disease sampling. Variabel dependen yaitu kejadian pneumonia pada balita. Variabel independen yaitu berat badan lahir, pemberian ASI eksklusif, status gizi, status imunisasi, tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, kualitas rumah, paparan asap bahan bakar memasak, dan aktivitas merokok keluarga. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar checklist. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik multilevel.
Hasil: Berat badan lahir normal (OR=0.13; CI 95%= 0.02 hingga 0.77; p= 0.025), pemberian ASI eksklusif (OR=0.15; CI 95%= 0.02 hingga 0.89; p= 0.037),  status gizi baik (OR=0.20; CI 95%= 0.04 hingga 0.91; p= 0.038), status imunisasi lengkap (OR=0.12; CI 95%= 0.02 hingga 0.67; p= 0.015), tingkat pendidikan ibu tinggi (OR=0.18; CI 95%= 0.03 hingga 0.83; p= 0.028), pendapatan keluarga tinggi (OR=0.25; CI 95%= 0.07 hingga 0.87; p= 0.030), dan kualitas rumah memenuhi syarat sehat (OR=0.21; CI 95%= 0.05 hingga 0.91; p= 0.037) menurunkan risiko kejadian pneumonia pada balita. Paparan asap bahan bakar biomassa (OR=8.29; CI 95%= 1.49 hingga 46.03; p= 0.016), dan adanya anggota keluarga merokok di dalam rumah (OR=6.37; CI 95%= 1.27-32.01; p= 0.024) meningkatkan risiko kejadian pneumonia pada balita. Terdapat pengaruh kontekstual kondisi desa terhadap risiko terjadinya pneumonia pada balita (ICC= 36.10%; LR Test p= 0.036).
Kesimpulan: Risiko pneumonia pada balita menurun dengan berat badan lahir normal, pemberian ASI eksklusif, status gizi baik, status imunisasi lengkap, tingkat pendidikan ibu tinggi, pendapatan keluarga tinggi, dan kualitas rumah yang memenuhi syarat sehat. Risiko pneumonia pada balita meningkat dengan adanya paparan asap bahan bakar biomassa dan adanya anggota keluarga merokok di dalam rumah. Kondisi desa memiliki pengaruh kontekstual terhadap risiko kejadian pneumonia pada balita.


Kata Kunci: Analisis multilevel, faktor biologis, status sosial ekonomi, factor lingkungan, pneumonia pada balita.  

 

×
Penulis Utama : Nurul Ulya Luthfiyana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S021602039
Tahun : 2018
Judul : Analisis Multilevel Pengaruh Faktor Biologis, Sosial Ekonomi, dan Lingkungan Terhadap Risiko Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Klaten
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana. Jur. Ilmu Kesehatan Masyarakat-S021602039-2018
Kata Kunci : Analisis multilevel, faktor biologis, status sosial ekonomi, factor lingkungan, pneumonia pada balita.
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes,
2. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc., Ph.D,
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.