ABSTRAK

Menurut data BPS, konsumsi metil benzoat di Indonesia akan terus meningkat seiring berkembangnya bidang industri saat ini. Prarancangan pabrik metil benzoat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun membutuhkan bahan baku  metanol 99,85% sebanyak 3.535 ton/tahun dan asam benzoat 99% sebanyak 14.950 ton/tahun. Katalis yang digunakan adalah HCl dengan kemurnian 30% sebanyak 22.175 ton/tahun. Limbah yang terbentuk pada produksi metil benzoat berupa larutan garam sebanyak 40.632 ton/tahun dan hasil destilat pada MD-02 sebanyak 1.251 ton/ tahun. Pabrik akan didirikan di Bontang, Kalimantan. Luas tanah yang diperlukan 15.000 m2 dan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 94 orang, dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT) organisasi line and staff.
Pembuatan produk metil benzoat dilakukan dengan proses esterifikasi yang menghasilkan ester dan air pada suhu 50o C dan tekanan 1,2 bar menggunakan lima reaktor batch dengan waktu tinggal 7 jam menghasilkan konversi 90%. Reaksi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu operasi digunakan media pendingin air sebesar 201,623 kg/jam di setiap reaktor. Pembuatan metil benzoat diawali dengan pencampuran bahan baku metanol dari T-02 dan asam benzoat dari silo menggunakan mixer lalu dialirkan ke reaktor dengan penambahan katalis HCl. Hasil dari reaktor dialirkan ke netralizer untuk menetralkan asam klorida dan sisa asam benzoat menggunakan larutan NaOH, lalu hasil dari netralizer diumpankan ke dekanter untuk memisahkan fase berat (larutan garam NaCl dan C6H5COONa) dan fase ringan (campuran metanol, air, toluen, dan metil benzoat). Selanjutnya hasil fase ringan dari dekanter dialirkan ke MD-01. Hasil atas MD-01 berupa metanol 99% yang akan di-recycle kembali ke mixer  dan hasil bawah dialirkan ke MD-02 untuk dipisahkan lebih lanjut. Hasil bawah berupa produk metil benzoat dengan kemurnian 99% sedangkan hasil atas MD-02 berupa campuran metanol, toluen, air dan metil benzoat sisa masuk ke dalam unit pengolahan limbah. Utilitas yang diperlukan terdiri atas air sebanyak 66.683,107 kg/jam, udara tekan sebanyak 82,501 m3/jam, steam sebanyak 1.419,749 kg/jam, daya listrik sebesar 12,850 kw dipenuhi dari PLN, dan cadangan listrik berupa 1 buah generator dengan bahan bakar solar sebanyak 116,766 L/jam. Limbah pabrik berupa limbah cair akan diolah di unit pengolahan limbah.
Laboratorium pabrik terdiri dari laboratorium unit proses dan unit utilitas. Laboratorium unit proses meliputi pengendalian mutu bahan baku, proses produksi dan produk, sedangkan laboratorium unit utilitas meliputi analisa air proses, air umpan, dan air pendingin. Instrumen yang digunakan dalam laboratorium adalah x-ray analyzer, Spectrofotometer, dan Gas Chromatho-graphy. Prasarana pendukung keselamatan kerja meliputi penyediaan hidran di berbagai tempat yang rawan kebakaran, penyediaan fasilitas poliklinik, dan kewajiban penggunaan alat pelindung diri pada setiap kegiatan yang dilakukan di pabrik. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam 1 tahun. Return on Investment (ROI) sebelum pajak 74,30% dan sesudah pajak 52,01%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,186 tahun dan sesudah pajak 1,613 tahun. Discounted Cash Flow (DCF) 20,64%. Break Even Point (BEP) 46,56% dan Shut Down Point (SDP) 37,97%. Berdasarkan hal tersebut, maka pendirian  pabrik metil benzoat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun  ini layak dipertimbangkan lebih lanjut.
Kata Kunci : Prarancangan, Pabrik Metil Benzoat, Metanol ,Asam Benzoat