ABSTRAK
Penelitilian ini memberikan bukti baru mengenai keefektifan penerapan regulasi price limit di Indonesia. Menggunakan metodologi Kim dan Rhee (1997) dan Deb et al. (2016) dengan membandingkan tiga kategori kelompok saham. Menggunakan data dari Bursa Efek Indonesia periode pengamatan 3 tahun dari Januari 2015 hingga Desember 2017.

Pendukung regulasi price limit mengklaim bahwa price limit dapat menurunkan volatilitas harga saham, tidak menyebabkan overreaction, dan tidak menganggu aktivitas perdagangan. Sebaliknya kritik price limit mengklaim bahwa price limit tidak dapat menurunkan volatilitas, bahkan menyebabkan tingkat volatilitas yang lebih tinggi pada hari berikutnya (the volatility spillover hypothesis), mencegah harga mencapai keseimbangan baru secara efisien (the delayed price discovery hypothesis), dan menganggu aktivitas perdagangan karena keterbatasan yang dikenakan  oleh price limit (the trading interference hyphothesis).

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa price limit tidak dapat menurunkan volatilitas, bahkan menyebabkan tingkat volatilitas yang lebih tinggi pada hari berikutnya, mencegah harga mencapai keseimbangan baru secara efisien, dan menganggu aktivitas perdagangan. Bukti penelitian ini mendukung ketiga hipotesis yang menunjukkan bahwa price limit mungkin tidak efektif pada Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci:     Price Limit, Saham, Volatilitas, BEI