Kondisi beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa Kabupaten Magetan mengalami
perubahan kawasan perkotaan yang sangat pesat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk
berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan wilayah tersebut.  Peningkatan jumlah
penduduk disuatu wilayah akan berdampak pada pertumbuhan sektor transportasi yang cepat,
terutama jumlah kendaraan bermotor. Penurunan kualitas lingkungan salah satunya diakibatkan
oleh polusi gas CO yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Salah satu upaya untuk menekan
konsentrasi gas CO 2 di udara perkotaan yaitu dengan memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau
(RTH). RTH merupakan rosot karbon yang efektif untuk mengurangi emisi CO2 di udara. Salah
satu RTH yang sesuai dengan perkotaan yaitu jalur hijau, taman hijau dan hutan kota.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan serapan RTH dalam pengurangan emisi
CO dari kegiatan transportasi dan pemakaian LPG (Liquid Petroleum Gas) rumah tangga di
Kabupaten Magetan. Data jumlah total emisi CO2 diperoleh dari survei kendaraan bermotor di
74  ruas jalan di Kabupaten Magetan dan data pemakain LPG diperoleh dari hasil kuisioner di
18 kecamatan di Kabupaten Magetan.  Perhitungan emisi gas CO2 mengacu pada IPCC
(Intergovernmental Panel on Climate Change) 2006.  Kemampuan daya serap RTH diperoleh
dari perhitungan berdasarkan data luas dan jenis tutupan vegetasi di Kabupaten Magetan. Hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa emisi CO2 transportasi di Kabupaten Magetan sebesar
1.219.469,71 ton CO2 e/tahun dan emisi CO dari pemakaian LPG rumah tangga sebesar
93.523,93 ton CO2 e/tahun dengan kecamatan Magetan sebagai penghasil emisi tertinggi sektor
transportasi dan pemakaian LPG berturut-turut sebesar 194.214,13 ton CO
e/tahun dan 7.349,76 ton CO2 2e/tahun.  Kemampuan serapan karbon oleh tutupan vegetasi di Kabupaten Magetan
sebesar 4.153.101,38 ton CO e/tahun dengan Kecamatan Plaosan sebagai penyerap emisi
tertinggi sebesar 878.230,35 ton CO 2e/tahun.