ABSTRAK

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana bentuk edisi kritik dari teks pada naskah SJW yang unggul dan bersih dari kesalahan? (2) Bagaimana kajian kodikologis pada gaya penulisan, wedana, dan rerenggan pada naskah SJW? (3) Apakah terdapat hubungan antara wedana dan rerenggan naskah
SJW dengan gaya arsitektur dan tata keprajuritan di Kraton Ngayogyakarta?
Tujuan penelitian ini adalah (1)   Menyajikan teks pada naskah SJW dari hasil edisi kritik yang unggul dan bersih dari kesalahan. (2) Memaparkan hasil kajian
kodikologis pada gaya penulisan, wedana, dan rerenggan yang terdapat dalam naskah
SJW. (3) Menjelaskan hubungan antara wedana dan rerenggan pada naskah SJW
dengan gaya arsitektur dan tata keprajuritan di Kraton Ngayogyakarta.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian filologis yang bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitiannya adalah penelitian pustaka (library research). Sumber data dalam penelitian disimpan dan ditemukan di website resmi British Library, berbentuk   puisi   dengan   huruf   Jawa   carik   sejumlah   404   halaman.   Teknik
pengumpulan data melalui tahapan inventarisasi dari katalog-katalog naskah yang tersimpan di perpustakaan dan instansi, judul didaftar, melakukan pengecekan kebenaran  keberadaan  naskah  melalui  website  lokasi  penyimpanan  naskah  dan
diadakan pengamatan. Teknik reproduksi menggunakan teknik scan di naskah digital untuk  bagian-bagian  yang  dianggap  penting,  kemudian  diolah  melalui  program
Microsoft Paint. Tahap selanjutnya adalah melakukan transliterasi naskah SJW.
Teknik  analisis  data  melalui  deskripsi  naskah,  kritik  teks,  suntingan  teks dengan aparat kritik dan sinopsis naskah. Metode edisi kritik digunakan dalam suntingan naskah SJW. Hasil suntingan dan aparat kritik disajikan dalam transliterasi naskah,   kemudian   dilanjutkan   dengan   kajian   kodikologis.   Kajian   kodikologis
digunakan untuk memaparkan hasil penelitian pada gaya penulisan naskah, wedana, dan rerenggan yang terdapat dalam naskah SJW, dan hubungan antara desain wedana dengan desain arsitektur tradisional Jawa dan rerenggan dengan tata keprajuritan di Kraton Ngayogyakarta.
Simpulan  penelitian  ini adalah:  (1)  Sêrat  Jayalengkara  Wulang  merupakan
naskah koleksi British Library dengan nomor koleksi IOL Jav 24. Hasil tinjauan secara filologis ditemukan kata yang masih memakai ejaan lama, dan varian-varian berupa lakuna sebanyak 105 buah, adisi 8 buah, kesalahan penulisan 23 buah, korupsi
4 buah, hypercorrect 3 buah, ditografi 3 buah, dan penyalinan maju (saut du meme au meme) sebanyak 2 buah. Hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
(2) Kajian kodikologis naskah SJW mengungkap penggunaan gaya penulisan Kraton Ngayogyakarta,  yaitu  penggunaan  carakan  Dha untuk menulis  Da maupun  Dha, pembedaan pasangan Da dengan Dha, penggunaan pasangan Ta murda ketimbang pasangan Ta biasa, penambahan jumlah pupuh menjadi 94 buah, keberadaan 69 buah pêpadan, 4 buah wedana renggan, 18 buah wedana gapura renggan, dan 5 buah
rerenggan. (3) Hasil pengamatan menunjukkan adanya hubungan antara wedana renggan dan wedana gapura renggan dengan pola arsitektur tradisional Yogyakarta,
dan pada rerenggan dengan tata keprajuritan Kraton Ngayogyakarta.

Kata kunci: Serat Jayalengkara Wulang, Naskah Jawa Kraton Ngayogyakarta, Kajian Kodikologis