×
Daging ayam merupakan bahan pangan hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mudah didapat dan harga yang relatif terjangkau. Permintaan terhadap daging ayam ini cederung terus meningkat. Data dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengan tahun 2014 menyatakan produksi daging ayam di kabupaten Karanganyar pada tahun 2009 sebanyak 2.276.795 kg dan naik sebesar 30% pada 2013 berkisar 2.963.043 kg. Daging ayam yang tersebar di masyarakat tersebut berasal dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dan Tempat Pemotongan Ayam (TPA) daerah sekitar. Meningkatnya jumlah konsumsi masyarakat terhadap daging ayam perlu diimbangi dengan tingkat higienitas RPA dan TPA. Hal ini dikarenakan daging ayam merupakan bahan pangan hewani yang rentan terkena kerusakan fisik dan kerusakan mikrobioogi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas daging ayam segar broiler yang dihasilkan dari RPA dan TPA kabupaten Karanganyar. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017. Pengambilan sampel dilakukan di 12 RPA dan 8 TPA yang ditemukan di Kabupaten Karanganyar. Pengujian kualitas fisik daging ayam segar dilaksanakan di Laboratorium Industri dan Pengolahan Hasil Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengujian kualitas mikrobiologi dilakukan di Balai Veteriner dan Kesehatan Hewan Kabupaten Boyolali. Metode pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh kualitas fisik daging ayam segar memiliki nilai pH berkisar antara 5,81-6,5. Rata-rata daging ayam memiliki warna putih kekuningan dan tekstur dari daging ayam ialah berserabut halus, elastis dan tidak berair. Kualitas fisik seluruh daging ayam segar tersebut sudah memenuhi kualitas standar daging ayam layak konsumsi. Hasil Total Plate Count seluruhnya menunjukkan hasil <1x106>1x101 CFU/gr. Hasil uji cemaran Salmonella terdapat 1 RPA yang positif terkontaminasi bakteri Salmonella, sedangkan 11 RPA dan 8 TPA menunjukkan hasil negatif sesuai dengan SNI 7388-2009 tetang Batas Maksimum Cemaran Mikrobia.