ABSTRAK

Aniline merupakan senyawa organik aromatik yang memiliki rantai NH2. Selain itu,
aniline dapat digunakan sebagai bahan baku  urethane, akselerator produksi karet,  bahan
intermediate untuk herbisida dan pestisida, pembuatan pewarna, dan farmasi.
Pembuatan aniline menggunakan proses ammonolisis phenol berlangsung secara eksotermis pada temperatur 370-415ºC dan tekanan 16 bar dalam reaktor Fixed Bed Multitube dengan kondisi non adiabatic non isothermal dengan katalis silica alumina dan menggunakan pendingin dowtherm A. Konversi aniline sebesar 94% terhadap phenol. Gas keluaran reaktor kemudian dimanfaatkan panasnya untuk pengumpanan menara distilasi untuk pemurnian hasil yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tangki produk, dengan kemurnian  98,44%.  Selain  itu,  pada  proses  ammonolisis  phenol,  dihasilkan  produk samping berupa diphenylamine dengan kemurnian 98,35%.
Pabrik aniline dirancang dengan kapasitas 55.000 ton/tahun dan produk samping sebesar 5.274 ton/tahun dengan bahan baku phenol 68.286 ton/tahun dan ammonia 10.652 ton/tahun.  Phenol  dan  ammonia    yang  dibutuhkan  untuk  menghasilkan  1  ton  aniline sebesar 1,24 ton dan 0,19 ton, serta menghasilkan produk samping berupa diphenylamine sebesar 0,09 ton/ton aniline. Pabrik aniline juga memerlukan unit pendukung yang terdiri dari unit penyediaan air sebesar 8,63 m3/ton produk yang diperoleh dari air sungai, tenaga listrik sebesar 133,44 kWh/ton produk yang dipenuhi oleh PLN, penyediaan udara tekan sebesar  15,98  m3/ton  produk,  dan  penyediaan  bahan  bakar  natural  gas  sebesar  28,31
MMBtu/ton produk untuk generator dan furnace yang diperoleh dari jaringan sistem gas Kawasan Industri Gresik. Pabrik juga didukung oleh tiga laboratorium, yaitu laboratorium fisik,  laboratorium  analitik,  serta  laboratorium  penelitian  dan  pengembangan.  Pabrik aniline akan  didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan luas tanah 7,2 ha dan akan beroperasi pada tahun 2021. Jumlah karyawan sebanyak 147 orang yang terdiri dari karyawan shift dan non shift.
Hasil analisis ekonomi prarancangan pabrik aniline diperoleh modal tetap sebesar Rp941.018.254.033 dan modal kerja sebesar Rp783.273.545.900. Biaya produksi total per tahun sebesar Rp2.079.001.798.106. Hasil analisis kelayakan  ROI sebelum pajak 57,28 % dan setelah pajak 45,83%, POT sebelum pajak 1,28 tahun dan setelah pajak 1,50 tahun, BEP 44,22%, SDP 34,12% dan DCF sebesar 12,15%. Berdasarkan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik aniline dengan kapasitas 55.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.
Kata Kunci : Pabrik Aniline, Phenol, Ammonia, Kapasitas 55.000 Ton/Tahun