Penulis Utama : Retno Kusuma Astuti
NIM / NIP : I0113108
×

ABSTRAK

Pada pengecoran yang tidak memungkinkan penggunaan vibrator, beton hanya mengandalkan sifat self-compactibility beton segar yang digunakan. Sifat self- compactibility menjadi dasar penggunaan SCC. Penggunaan fly ash sebagai   pengganti sebagian semen dalam campuran Self Compacting Concrete  dengan  kadar  lebih dari 50% atau  disebut  High  Volume  Fly  Ash  Self  Compacting  Concrete  (HVFA    SCC)  akan menambah kemampuan aliran beton segar , mengurangi kapur padam aktif sebagai hasil sampingan dari proses hidrasi antara semen dan air yang cenderung melemahkan beton serta menambah kepadatan beton karena butiran fly ash akan berperan sebagai filler antar agregat. Menguji kuat tekan beton merupakan salah satu tahap paling penting dari pekerjaan konstruksi. Dalam pengujian kualitas beton, ada berbagai cetakan yang digunakan sesuai dengan standar yang berbeda di berbagai Negara. Pada penelitian sebelumnya didapatkan bahwa bentuk penampang mempengaruhi hasil pengujian beton. Pada penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh bentuk penampang spesimen terhadap hubungan tegangan dan regangan pada HVFA-SCC. Beberapa hal yang dikaji meliputi kuat desak beton, grafik hubungan tegangan dan regangan, modulus elastisitas beton, nilai daktilitas dan nilai toughness.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Bahan
& Struktur dan Laboratorium Material Fakultas Teknik UNS. Penelitian ini menggunakan total benda uji   18  buah  dengan variasi bentuk penampang lingkaran, segiempat dan segienam, tiga sampel untuk masing-masing variasi bentuk penampang untuk beton normal dan HVFA-SCC umur 28 hari. Rancang campur yang digunakan pada High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete menggunakan teknologi SCC berdasar EFNARC Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete, 2002.

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa HVFA SCC pada umur 28 hari memiliki kuat desak yang lebih rendah dibandingkan dengan beton normal dengan rata-rata penurunan kekuatannya adalah 27%. Beton normal dengan penampang segiempat memiliki kuat desak  terendah     dengan  kenaikan  sebesar  23%  untuk  segienam  dan  41%  untuk lingkaran, begitupula dengan HVFA-SCC, penampang segiempat memiliki kuat desak terendah  dengan kenaikan sebesar 43% untuk segienam dan 52% untuk lingkaran. Nilai Modulus Elastisitas rata-rata pada HVFA-SCC lebih kecil dibandingkan beton normal, yaitu 9578,47 MPa untuk HVFA-SCC dan 13774,44 MPa untuk beton normal. Nilai toughness postcapeak rata-rata dari HVFA-SCC lebih besar dibandingkan nilai toughness postcapeak   beton normal, yaitu 0,036 untuk HVFA-SCC dan 0,033 untuk beton normal. Begitupula dengan nilai daktilitas, yaitu 6,93 untuk HVFA-SCC dan 5,44 untuk beton normal.

Kata kunci : self compacting concrete, high volume fly ash self compacting concrete, fly ash, shape effect, tegangan dan regangan

 

×
Penulis Utama : Retno Kusuma Astuti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0113108
Tahun : 2017
Judul : Pengaruh Perbedaan Bentuk Penampang Spesimen erhadap Hubungan Tegangan dan Regangan pada Beton High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete (Hvfa-Scc)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2017
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik, Prog. Studi Teknik Sipil- I0113108-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Agus Setiya Budi, S.T., M.T.
2. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.