ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Strategi Yayasan SPEK HAM Surakarta dalam meningkatkan aksesibilitas pemenuhan hak komunikasi informasi, dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi perempuan di Kota Surakarta; 2) Hambatan pelaksanaan kegiatan strategi Yayasan SPEK-HAM Surakarta dalam meningkatkan aksesibilitas pemenuhan hak komunikasi informasi, dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi perempuan di Kota Surakarta.; 3)Dampak pelaksanaan kegiatan strategi Yayasan SPEK-HAM Surakarta dalam meningkatkan aksesibilitas pemenuhan hak komunikasi informasi, dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi perempuan di Kota Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Simpulan hasil penelitian: 1) Strategi Yayasan SPEK HAM Surakarta dalam meningkatkan aksesibilitas pemenuhan hak komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi perempuan di Kota Surakarta adalah untuk meningkatkan kesadaran perempuan terhadap kesehatan reproduksi dan membangun kemitraan strategis dengan Pemerintah Kota Surakarta, Dinas Kesehatan Kota Surakarta, DPRD Komisi 1 dan 4 Kota Surakarta yang dirumuskan ke dalam program komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi perempuan. 2)Hambatan-hambatan: Hambatan Internal: a) Keterbatasan Perlengkapan Alat Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi; b) Keterbatasan Tenaga Medis Untuk Pemeriksaan Layanan Kesehatan Reproduksi; c) Keterbatasan Biaya Penyelenggaraan Layanan Kesehatan Reproduksi; hambatan eksternal: a) Kurangnya kesadaran perempuan di Kota Surakarta terhadap kesehatan reproduksinya; b) Perempuan kurang mendapat dukungan dari suami terhadap kesehatan reproduksi c) Sinergitas kerjasama mengenai permasalahan kesehatan reproduksi belum berjalan maksimal dengan pemerintah. 3) Dampak strategi; a) Perempuan mengetahui status kesehatan reproduksinya; b) Perempuan dapat melakukan tindakan jika status kesehatan reproduksinya dinyatakan tidak sehat; c) Dapat mendorong partisipasti masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi di Kota Surakarta; d) Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan secara berkala.

Kata Kunci: Strategi, Hak Kesehatan Reproduksi, Perempuan, Akses Layanan.