×
Kompas dan Media Indonesia sama-sama menyajikan topik terkait penyelenggaraan pemilukada DKI Jakarta 2017 dalam kolom tajuk rencana. Dalam konteks politik, Kompas dan Media Indonesia memiliki latar belakang kepemilikan yang berbeda. Kepemilikan Kompas tidak terjun dalam ranah politik, sementara Media Indonesia kepemilikannya turut terjun dalam ranah politik.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan redaksi dalam penulisan tajuk rencana. Perbedaaan kecenderungan dapat dilihat dari struktur penulisan, tujuan tajuk, subjek pembahasan, arah kecenderungan, dan substansi isu.
Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan kuantitatif yang memaparkan keadaan yang ada pada populasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis isi dengan menggunakan uji statistic chi square.
Hasil dari penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kategori penulisan tajuk rencana, tujuan tajuk, subjek pembahasan, arah kecenderungan, dan substansi isu di surat kabar harian Kompas dan Media Indonesia periode 4 Agustus 2016 – 8 Mei 2017. Perbedaan kategori struktur penulisan tajuk rencana berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan x2>nilai kritis (14.400>5.991). Kompas dominan menyajikan ide dan solusi, sementara Media Indonesia dominan menyajikan ide tanpa disertai solusi. Perbedaan kategori tujuan tajuk rencana berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan x2>nilai kritis (8.593>5.991). Kompas mayoritas bertujuan untuk meyakinkan pembaca, sementara tajuk rencana Media Indonesia mayoritas bertujuan untuk menilai peristiwa. Perbedaan kategori subjek pembahasan berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan x2>nilai kritis (15.622>12.592). Kompas mayoritas menjadikan pasangan Basuki – Djarot dan Anies – Sandi sebagai subjek pembahasan, sementara Media Indonesia mayoritas menjadikan pasangan Basuki – Djarot sebagai subjek pembahasan. Perbedaan kategori arah kecenderungan berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan x2>nilai kritis (5.763>3.841). Kompas cenderung netral, sementara Media Indonesia cenderung mendukung pasangan Basuki– Djarot. Perbedaan kategori substansi isu berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan x2>nilai kritis (12.267>7.851). Kompas mayoritas mengangkat isu seputar kampanye, sementara Media Indonesia mayoritas mengangkat isu seputar persoalan pemilu