Penulis Utama | : | Zulfadly |
NIM / NIP | : | S561308006 |
ABSTRAK
LatarBelakang : Pembentukan adhesi intra peritoneal merupakan salah satu efek samping yang sering terjadi pasca operasi abdominal sehingga banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan terjadinya adhesi ini.
Tujuan Penelitian : Mengetahui Apakah ada perbedaan pengaruh pemberian methylprednisolone terhadap adhesi peritoneum pasca laparatomi pada tikus ?
Subyekdanmetode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel penelitian 32 tikus putih dibagi 2 kelompok, dimana kelompok A dilakukan pencucian menggunakan normal saline dan kelompok B dilakukan pencucian menggunakan normal salin dan methylprednisolone IM dengan masing-masing jumlah sampel 16, dengan menilai adhesi peritoneum secara mikroskopik setelah dilakukan relaparotomi.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa tikus pada kelompok kontrol (normal saline) tidak ada tikus dengan adhesi dalam kategori Mild, kemudian tikus dengan adhesi dalam kategori Moderate ada 1 ekor (6,3%) dan tikus dengan adhesi dalam kategori Severe ada 15 ekor (93,8%). Pada kelompok perlakuan (normalsaline dan methylprednisolone® IM) terdapat 1 ekor (6,3%) tikus dengan adhesi dalam kategori Mild, kemudian ada 5 ekor (31,3%) tikus dengan adhesi dalam kategori Moderate, dan 10 ekor (78,1%) tikus dengan adhesi dalam kategori Severe. Dengan demikian penggunaan methylprednisolone dapat mengurangi terjadinya adhesi peritoneum. Secara statistic ada perbedaan yang signifikan pengaruh pemberian methylprednisolone terhadap adhesi peritoneum pasca laparatomi pada tikus (p=0,034).
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pemberian methylprednisolone terhadap adhesi peritoneum pasca laparatomi pada tikus (p=0,034).
Kata Kunci : Adhesi peritoneum, methylprednisolone® IM, normal saline.