×
Perubahan iklim (climate change) merupakan salah satu fenomena alam dimana terjadi perubahan unsur-unsur iklim baik secara alamiah maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di muka bumi ini. Strategi mengatasi dampak perubahan iklim yang baik dapat dilakukan dengan berbagai usaha antara lain perencanaan, kegiatan pertanian, sumber daya maupun penerapan teknologi pertanian. Tanaman jagung salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Pemberian pupuk organik berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, meningkatkan kehidupan dalam tanah dan sumber hara bagi tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan imbangan pupuk organik dan buatan berdasarkan konsep Sekolah Lapang Iklim (SLI) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada bulan Juli - November 2016 dengan bahan yang digunakan berupa pupuk organik dan buatan serta alat tulis, dokumentasi dan instrument penelitian. Perancangan penelitian menggunakan metode experimental. Unit analisis data berupa pertumbuhan dan hasil tanaman jagung menggunakan rancangan percobaan RAKL pada lahan 552 m2 dengan perlakuan imbangan pemupukan 6 taraf yaitu P0 (tanpa pupuk),P1 (100% Pupuk Organik + 0% Pupuk Buatan), P2 (75% Pupuk Organik + 25% Pupuk Buatan), P3 (50% Pupuk Organik+50% Pupuk Buatan), P4 (25% Pupuk Organik + 75% Pupuk Buatan), P5 (0% Pupuk Organik + 100% Pupuk Buatan). Sampel tanaman diambil secara acak (random sampling), dengan masing-masing plot diambil 5 unit sampel tanaman dengan ulangan 3 kali. Hasil uji lanjut menggunakan DMRT pada pemberian pupuk 100% Pupuk Buatan+0% Pupuk Organik menunjukan hasil terbaik pada berat brangkasan tanaman, berat tongkol, berat pipilan dan berat 100 biji. Hal tersebut karena pupuk buatan memiliki sifat lebih tersedia dibandingkan dengan pupuk organik yang bersifat slow release. Pertimbangan menggunakan pupuk organik untuk keberlanjutan lahan petanian agar tetap terjaga. Tanaman yang dipupuk buatan lebih baik. Pemupukan berdasarkan konsep SLI dengan imbangan 25% Pupuk Organik + 75% Pupuk Buatan sudah dapat memberikan hasil cukup baik terhadap berat brangkasan, berat tongkol, berat pipilan dan berat 100 biji.