ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi anemia ibu hamil di Kabupaten Banyumas tahun 2015 sebesar 55,37%. Program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) Hemafort merupakan upaya Kabupaten Banyumas untuk mencegah, menanggulangi dan mengendalikan anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi implementasi kebijakan program suplementasi TTD dan dampaknya terhadap anemia pada ibu hamil.

Subjek dan Metode: Desain penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan dilakukan di Kabupaten Banyumas. Teknik pengumpulan data dengan cara kajian dokumen, observasi lapangan dan wawancara mendalam. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 19 informan. Validasi data dalam penelitian ini mengunakan triangulasi metode dan sumber data. Penelitian ini mengaplikasikan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product).

Hasil Penelitian: Konteks penelitian ini adalah penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil dalam rangka mengurangi risiko kehamilan untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan guna menyiapkan sumber daya manusia berkualitas sedini mungkin. Input ditemukan belum adanya peraturan daerah berpengaruh pada alokasi sumber dana yang akan digunakan. Tahapan proses terdiri dari proses manajemen program (P1, P2, P3) dan proses layanan sudah terlaksana. Product/ouput ditemukan cakupan Fe tahun 2015 sebesar 89,26% mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yaitu 94,88%. Hambatan dalam implementasi program suplementasi TTD meliputi tidak adanya peraturan daerah tentang program, alokasi dana yang belum jelas, tidak adanya juknis dan SOP secara tertulis tentang program suplementasi TTD dan kurangnya keterlibatan kader dalam program suplementasi TTD.

Kesimpulan: Dampak implementasi kebijakan program suplementasi TTD adalah terjadinya penurunan cakupan Fe dan angka kejadian anemia ibu hamil masih diatas angka kejadian anemia ibu hamil nasional di Kabupaten Banyumas.  Program suplementasi TTD di Kabupaten Banyumas belum terlaksana dengan baik, ini dikarenakan belum adanya peraturan daerah yang mendukung kebijakan pemerintah pusat, sumber dana yang belum jelas, belum terjaminnya ketersediaan TTD serta kurangnya keterlibatan kader dalam program.

Kata kunci : implementasi kebijakan, Suplementasi, tablet tambah darah, anemia