×
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) menentukan zonasi rawan bencana banjir, (2) strategi adaptasi bencana banjir yang tepat dan efisien untuk Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan dua metode sekaligus yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan permodelan analisis spasial Geographic Information System (GIS) menghasilkan peta zonasi rawan banjir dan metode kualitatif SWOT menghasilkan strategi adaptasi bencana.
Ruang lingkup wilayah yang dikaji adalah Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, dokumentasi dan telaah dokumen untuk mencari data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah penentuan faktor penimbang seluruh parameter, skoring dari empat parameter yaitu topografi, litologi, klimatologi dan penggunaan lahan kemudian overlay. Strategi adaptasi bencana banjir yang efisien didapatkan dari hasil analisis matriks Strength, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) zonasi rawan banjir Kota Surakarta dibagi menjadi empat kelas yaitu; kelas sangat rendah meliputi Kecamatan Jebres bagian utara, kelas rawan rendah meliputi Kecamatan Laweyan bagian timur dan Kecamatan Banjarsari bagian utara, kelas rawan sedang meliputi keseluruhan Kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon serta Kecamatan Banjarsari bagian tengah, kelas rawan tinggi hanya di Kecamatan Pasar Kliwon bagian selatan dan tidak ada wilayah berpotensi sangat tinggi terhadap banjir di Kota Surakarta. (2) strategi efisien yang didapatkan adalah peningkatan koordinasi antar instansi kebencanaan seperti Basarnas, BPBD dan PMI dibantu oleh Bappeda bekerjasama dengan masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir ataupun antisipasi dini terhadap banjir.
Setelah dilakukan analisis dan mendapatkan hasil, diharapkan Kota Surakarta akan bebas dari banjir