Penulis Utama | : | Dewanto Suyono |
NIM / NIP | : | H0512035 |
Abstrak
Produksi biogas peternakan sapi di Indonesia ± 950.000.000 m3/tahun. Jika hanya 10 persen kotoran ternak jadi pupuk organik atau dimasukkan ke digester biogas maka sebanyak 138.794,274 ton/hari kotoran sapi belum dimanfaatkan. Hasil samping dari digester biogas tersebut adalah sludge biogas. Sludge biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik, karena seluruh bahan penyusunnya berasal dari bahan organik yaitu kotoran ternak yang telah berfermentasi. Pupuk organik sludge biogas diaplikasikan ke tanaman sorgum dan jagung. Tanaman sorgum dan jagung digunakan karena kedua tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk Hijauan Makanan Ternak (HMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian sludge biogas pada tanah dengan melihat pertumbuhan tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan jagung (Zea mays).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan Januari 2016 di lahan sekitar perkandangan peternakan sapi potong Izzah Sejahtera Farm, Desa Jagoan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Materi yang digunakan adalah lahan tanam, sludge biogas, biji sorgum dan biji jagung. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 2. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu pengaruh tanaman (Faktor A) dan perbedaan jenis lahan (Faktor B). Faktor tanaman terdiri dari 2 taraf, yaitu tanaman sorgum dan jagung. Faktor perbedaan jenis lahan terdiri dari 2 taraf, yaitu lahan tanpa sludge biogas dan lahan dengan sludge biogas. Adapun perlakuan dalam penelitian ini, yaitu T1P0 : Sorgum yang ditanam di tanah tanpa sludge biogas, T1P1 : Sorgum yang ditanam di tanah dengan sludge biogas, T2P0
: Jagung yang ditanam di tanah tanpa sludge biogas, T2P1 : Jagung yang ditanam di tanah tanpa sludge biogas. Setiap jenis tanaman terdiri dari 96 tanaman yang dibagi menjadi dua, P0 : 48 tanaman dan P1 : 48, sehingga terdapat 192 satuan percobaan. Peubah yang diamati yaitu jumlah daun, daun terpanjang, lebar daun, tinggi tanaman, dan diameter batang. Data yang diperoleh dianalisis variansi untuk mengetahui adanya perbedaan perlakuan terhadap peubah yang diamati berdasarkan uji F taraf 5% dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%.
Hasil analisis variansi dengan perlakuan lahan yang berbeda menunjukkan bahwa penggunaan lahan sludge biogas tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman sorgum dan jagung. Perbedaan yang nyata terjadi pada pertumbuhan tanaman sorgum dan jagung di lahan tanpa sludge biogas dan pada faktor tanaman sorgum dan jagung, yaitu rerata pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan lahan sludge biogas tidak memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan jumlah daun, daun terpanjang, lebar daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman sorgum dan jagung. Interaksi terjadi pada pertumbuhan diameter batang tanaman jagung yang ditanam di lahan tanpa sludge biogas.
Kata kunci : Sludge Biogas, Sorgum, Jagung, Pertumbuhan
Penulis Utama | : | Dewanto Suyono |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | H0512035 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Pertumbuhan Tanaman Sorgum dan Jagung pada Tanah Sludge Biogas dan Tanah Tanpa Sludge Biogas |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Pertanian - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Produksi Ternak |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Pertanian-Jur. Peternakan-H0512035-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. . Ir. Sudiyono, M. S. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Pertanian |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|