ABSTRAK
Kasus Penistaan Agama di Indonesia diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama sebagai petahana dan calon Gubernur DKI Jakarta . Kasus ini berawal dari pernyataan Basuki Tjahaja Purnama saat  bertemu warga di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu dengan mengutip surat al-Maidah 51. Selain publik, media massa juga menyoroti kasus ini dengan berbagai reaksi melalui berita yang mereka sajikan. Penelitian ini membandingkan dua surat kabar di Indonesia yaitu Kompas dan Republika. Republika memiliki ideologi nasionalis agamis (Islami), sedangkan Kompas memiliki ideologi nasionalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Kompas dan Republika dalam menyajikan berita penistaan agama berdasarkan perbedaan kategori halaman berita, arah pemberitaan, penempatan dan sumber berita.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik analisis isi menggunakan teori agenda setting dan diuji secara kuantitatif dengan uji chi square untuk melihat perbedaan yang signifikan atau tidak antar dua media dengan kategori yang sama.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan untuk kategori penempatan halaman berita, yang mana hasil hitung X2 adalah (0,132 > 0,05). Sedangkan untuk kategori arah pemberitaan, terdapat perbedaan yang signifikan dimana hasil hitung X2 adalah (0,00 < 0>

Kata Kunci: Analisis Isi, Kasus Penistaan Agama, Agenda Setting, Koran,
         Pemberitaan Media