ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemahaman dokter tentang komunikasi fasilitator dengan masyarakat penerima manfaat, manajemen relationship Ustadz sebagai fasilitator dengan masyarakat penerima manfaat dalam program pemberdayaan Indonesia Gemilang di desa Baran Mundu, Kelurahan Puloharjo, Kecamatan Eromoko Wonogiri sebagai komunikator dan komunikan dalam membangun, memelihara dan mempertahankan hubungan.

Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  dengan  metode  penelitian  studi kasus dan tipe penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang mendalam tentang manajemen relationship dimulai dengan membangun, memelihara, hingga mempertahankan hubungan dalam komunikasi interpersonal oleh fasilitator dengan penerima manfaat dalam program pemberdayaan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada Ustadz sebagai fasilitator program pemberdayaan masyarakat Indonesia Gemilang dan masyarakat desa Baran Mundu sebagai penerima manfaat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ustdaz sebagai fasilitator dapat memahami perbedaan agama dan keadaan sosial dari setiap masyarakat penerima manfaat, sehingga proses komunikasi antara fasilitator dan penerima manfaatnya telah menjadi proses  belajar  bersama  secara  partisipatif.  Membangun  hubungan  dengan menggunakan strategi pasif, aktif dan pengungkapan diri dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses adaptasi. Memelihara hubungan dengan menjaga kedekatan personal, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, memelihara keselarasan antar umat beragama, membangun pola pikir yang benar sesuai dengan pemahaman masyarakat. Mempertahankan hubungan dengan berdialog, bermusyawarah antar tokoh-tokoh masyarakat, baik dari tokoh agama Islam maupun Kristen. Peran fasilitator dan masyarakat sebagai komunikator dalam memproduksi pesan mengarah pada expressive design logic dan conventional design logic dalam melihat pengungkapan keterbukaan diri untuk menarik reaksi dari lawan bicara dan  mengolah pesan dengan memperhatikan norma yang ada. Sebagai komunikan dilihat pada penerimaan pesan cenderung berdasarkan pada rasa saling membutuhkan antara fasilitator dan masyarakat penerima manfaat dengan didasari oleh physical stimulus, internal response, internal stimulus, dan outward response. Prinsip Indonesia Gemilang yaitu kepemilikan bersama dan gotong-royong yang sejalan dengan prinsip masyarakat penerima manfaat menjadi acuan mereka untuk bersama dalam mewujudkan tujuan dari Indonesia Gemilang.

Kata Kunci: Komunikasi fasilitator dan penerima manfaat, relationship, komunikasi interpersonal, komunikator, komunikan.