ABSTRAK

Saat ini memang banyak ahli yang menaruh perhatian lebih pada isu gender. Namun di Indonesia masih banyak modul yang menunjukkan serta menampilkan sistem patriarki dimana ayah pergi untuk bekerja sedangkan Ibu harus tetap tinggal di rumah untuk merawat anak anaknya dan melakukan pekerjaan rumah. Penyimpangan penggambaran gender di dalam buku teks dapat memberikan pengertian yang keliru kepada siswa sebagai pengguna buku WERB.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; 1) apakah WERB menampilkan gender stereotip, dan 2) sejauh apa gender stereotip digambarkan di buku “When English Rings a Bell” (WERB) terutama dari sisi ilustrasi yang ditampilkan bersamaan dengan teks atau balon percakapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.; fokus menganalisis buku WERB yang digunakan oleh siswa kelas tujuh tingkat sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan multimodal discourse analisis dengan menguji hubungan antara ilustrasi dan teks yang terkait dengan representasi gender. Ilustrasi pada penelitian ini di analisis menggunakan visual grammar yang memfokuskan pada representational level oleh Kress dan Leeuwen (2006) serta systemic functional Linguistics oleh Halliday (1994) yang memfokuskan pada thematic structure untuk menganalisis dari segi kebahasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) WERB menggambarkan gender secara tidak seimbang baik dari sisi ilustrasi maupun kebahasaan, dan 2) gender stereotip direpresentasikan pad 4 dari 6 dimensi gender stereotip; sisi keterlihatan, stereotip stereotip pekerjaan, stereotip hubungan, dan stereotip sifat.

Temuan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian pembaca akan pentingnya kesadaran terhadap gender terutama bagi guru, pengembang materi pembelajaran, penulis buku, pembuat ilustrasi, calon guru, serta peneliti.

Keywords: gender stereotip, multimodal discourse analisis, representational level, thematic structure, WERB