Penulis Utama | : | Arsyandikayani |
NIM / NIP | : | C0213011 |
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan sosial media yang semakin bebas, tingginya respon masyarakat terhadap isu atau kasus yang sedang marak di sosial media, adanya kebebasan berkomentar di sosial media, dan adanya perubahan makna bahasa yang terjadi seiring perkembangan kebebasan berbahasa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk satuan lingual disfemisme pada komentar masyarakat terhadap kasus penodaan agama oleh Ahok di youtube CNN Indonesia?, (2) bagaimanakah referensi yang digunakan dalam disfemisme pada komentar masyarakat terhadap kasus penodaan agama oleh Ahok di youtube CNN Indonesia?, dan (3) bagaimanakah fungsi penggunaan disfemisme pada komentar masyarakat terhadap kasus penodaan agama oleh Ahok di youtube CNN Indonesia?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk satuan lingual disfemisme yang digunakan, (2) mendeskripsikan referensi yang digunakan dalam disfemisme, dan (3) mendeskripsikan fungsi penggunaan disfemisme pada komentar masyarakat terhadap kasus penodaan agama oleh Ahok di youtube CNN Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih teknik bagi unsur langsung, teknik ganti serta teknik lesap, dan metode padan referensial dari buku Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguis oleh Sudaryanto (2015). Sumber data pada penelitian ini adalah komentar terkait kasus Ahok di youtube CNN Indonesia.
Penelitian ini menghasilkan bentuk satuan lingual disfemisme yang digunakan berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Referensi yang digunakan dalam disfemisme ada empat belas, yaitu (1) aktivitas, (2) tindakan, (3) peristiwa, (4) objek, (5) keadaan, (6) bagian tubuh, (7) cemoohan, (8) sindiran, (9) sifat, (10) binatang, (11) benda, (12) makhluk halus, (13) keinginan, dan (14) profesi. Fungsi disfemisme ada sepuluh, yaitu (1) menyatakan hal yang tabu, (2) menunjukkan rasa tidak suka atau tidak setuju terhadap seseorang atau sesuatu, (3) menunjukkan rasa tidak hormat atau merendahkan seseorang, (4) penggambaran negatif tentang seseorang atau sesuatu, (5) mengungkapkan kemarahan atau kejengkelan, (6) mencemooh, mengolok-olok, mencela atau menghina, (7) meremehkan seseorang atau tindakan yang dilakukan, (8) menghujat atau mengkritik tindakan seseorang, (9) melebih-lebihkan sesuatu yang negatif, dan (10) mempertegas pembicaraan.
Kata Kunci: Semantik, Disfemisme, Bentuk Satuan Lingual, Referensi, Fungsi.
Penulis Utama | : | Arsyandikayani |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0213011 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Disfemisme pada Komentar Masyarakat Terhadap Kasus Penodaan Agama oleh Ahok di Youtube CNN Indonesia |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Sastra Indonesia |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Ilmu Budaya-Jur. Sastra Indonesia-C0213011-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dra. Hesti Widyastuti, M.Hum., |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|