Penulis Utama : Mentari
NIM / NIP : S251508015
×

Abstrak

Wayang kulit merupakan hasil seni tradisional yang dilindungi, karena merupkan   hasil   karya   yang   bernilai   tinggi   yang   disebut   sebagai   budaya Adiluhung. Disaat wayang sudah hampir punah baik dalam pertunjukkannya ataupun pembuatan wayang kulitnya, terdapat sekelompok perajin wayang yang masih menekuni pembuatan wayang kulit hingga saat ini, selain sebagai kesenian tradisional yang bernilai tinggi, wayang juga sangat memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga mampu membantu perekonomian masyarakat, tepatnya di Kabupaten Sukoharjo terdapat sebuah Kelurahan yang masyarakatnya masih menekuni pembuatan wayang hingga saat ini, tepatnya di Kampung Gabahan. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  Etos  Kerja  dan  produktivitas  para perajin wayang kulit.
Penelitian  ini menggunakan  pendekatan  kualitatif dengan  metode studi kasus tunggal. Data diperoleh langsung dari 12 orang informan, di dukung dengan data   sekunder   dari   studi   pustaka,   dokumen   tertulis,   dan   arsip.   Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Pemilihan informan dipilih secara purposive sampling. Validitas data mengunakan triangulsi sumber. Data dianalisis dengan analisis model interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian yang dapat dianalisis dengan menggunakan teori praktik Pierre   Bourdieu   dan   Etos   Kerja   yang   di   kemukakan   oleh   Max   Weber. Berdasarkan teori praktik dengan rumus Habitus x Modal + Arena = Praktik. Habitus masyarakat yang berupa rutinitas membuat wayang sejak kecil dipertemukan dengan modal budaya, modal ekonomi, modal sosial dan modal simbolik dalam sebuah arena yang sangat mendukung para perajin wayang kulit maka lahirlah sebuah praktik berupa pembuatan wayang kulit yang dilakukan hingga saat sekarang ini. Selain itu sikap hidup yang dimiliki oleh orang Jawa yang biasa disebut  dengan  Panca-Sila seperti  sila, nerimo,  sabar, temen,  dan berbudi luhur merupakan sikap hidup yang tertanam yang pada akhirnya menjadi pedoman sehingga menanamkan semangat bekerja dalam diri masyarakat. Dengan menanamkan Panca-Sila dalam diri, masyarakat beranggapan bahwa bekerja itu adalah berkah, maka hal inilah yang menimbulkan Etos Kerja bagi perajin wayang kulit. Dengan adanya Etos Kerja yang tertanam dalam diri perajin wayang, sangat berdampak positif pada produktivitas perajin wayang, baik dalam memproduksi, dan juga mempertahankan wayang kulit hingga saat ini. Produktivitas masyarakat bisa dilihat  dari  jumlah  tenaga kerja,  jumlah  produksi  wayang,  sumber dana, proses produksi dan distribusi wayang, ketahanan pekerja dalam usaha wayang, pemasaran, dan konsumen wayang.

Kata Kunci : Etos Kerja, Produktivitas, Wayang Kulit

×
Penulis Utama : Mentari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S251508015
Tahun : 2017
Judul : Etos Kerja dan Produktivitas (Studi Kasus Pengusaha Wayang Kulit di Sentra Industri Wayang Kampung Gabahan Kelurahan Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Sosiologi-S251508015-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. RB. Soemanto, MA.
2. Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.S.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.