ABSTRAK

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Persebaran malaria meliputi negara di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin. Seiring dengan berkembangnya malaria, terjadi keresistenan malaria terhadap obat yang ada. Kemudian mulai digunakan senyawa artemisinin yang efektif melawan malaria dengan metode pengobatan Artemisinin based Combination Therapy (ACT). Senyawa artemisinin hanya terdapat pada A. annua L. yang merupakan tumbuhan herbal dari China. A. annua L. biasa hidup pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl dengan kadar artemisinin bervariasi. Masalah utama untuk membudidayakan A. annua L. adalah terbatasnya lahan dengan ketinggian yang diperlukan, sementara di Indonesia dataran tinggi biasa digunakan untuk budidaya sayur-sayuran  sehingga terjadi kompetisi penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat naungan dan jenis pupuk kandang yang memberikan hasil terbaik pada A. annua L yang ditanam di dataran rendah.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga November 2015 di Desa Sukosari, Jumantono, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan Rancangan tersarang dengan pupuk kandang tersarang dalam naungan. Faktor naungan terdiri dari 3 taraf yaitu, tanpa naungan, naungan 50% dan naungan 75%. Faktor pupuk adalah pupuk kandang yang terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa pupuk, pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang sapi dengan dosis 200 gr pada setiap pot dan setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan analisis varian, apabila uji F 5% signifikan maka dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test).
Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan pertumbuhan dengan adanya pemberian naungan 50%, naungan 75% maupun tanpa naungan. Aplikasi pupuk kandang kambing memberikan hasil tertinggi di setiap taraf naungan pada variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, berat bunga dan volume akar.