ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui apa pengertian hukum tentang ahli waris pengganti dalam Putusan Pengadilan Agama Praya dan untuk mengetahui apa alasan Pengadilan Agama Praya memberikan warisan kepada ahli waris pengganti dari anak perempuan kepada cucu perempuan pada masyarakat muslim sasak yang sistem kekerabatannya patrilineal.
Metode penelitian yang digunakan adalah Empiris, Pendekatan Penelitian dengan menggunakan pendekatan Kasus. Sumber data adalah primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dan sumber data sekunder yakni data-data yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif.
Hasil penelitian Pengadilan agama praya memberikan bagian warisan kepada ahli waris pengganti yaitu Pola fikir hakim dalam memberikan Putusan telah dipelopori oleh Mohammad Syahrur dalam teori hudud dimana cara memahami ayat al-quran An-Nisa ayat 11 bahwa “ lidza-dzakari mitslu hadhdhil untsayain”. Yaitu, bagian perempuan adalah separo bagian anak laki-laki , dapat dirubah, sebab ketebtuab ayat 11 surt An-Nisa masih mungkin dipahami bahwa bagian anak laki-laki dua kali bagian perempuan dan ketentuan syariat merupakan batas (hudud) yang tidak boleh dilanggar  . Konsep pembagian warisan adalah dalam rangka memberi kesejahteraan kepada ahli waris dengan bekal harta peninggalan pewaris.

Kata kunci: ahli waris pengganti, cucu perempuan, waris islam