ABSTRAK
Latar Belakang: Infeksi HIV/AIDS pada anak bisa terjadi karena penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak (mother-to-child transmission). Realitas sosial medis ini tidak membuat ADHA terbebas dari stigma dan diskriminasi masyarakat akibat penyakit HIV/AIDS yang diderita anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali stigma dan diskriminasi pada anak dengan HIV/AIDS di Kota Surakarta.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan informan utama adalah ADHA yang tinggal di Rumah Singgah Lentera Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Analisis data menggunakan analisis koding sistematik.
Hasil: ADHA mendapat perlakuan stigma negatif dan diskriminasi di lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah dan institusi pelayanan kesehatan berupa prasangka buruk, penolakan, pengucilan, perlakuan tidak adil, dan pembatasan. Stigma dan diskriminasi di berbagai setting tempat kejadian tersebut terutama disebabkan oleh rendahnya pengetahuan kesehatan tentang HIV/AIDS. Stigma dan diskriminasi yang dialami ADHA berdampak negatif pada kondisi psikologisnya. Tekanan psikologi yang dialami ADHA ditunjukkan dengan perasaan sedih, menangis, murung, tidak mau minum obat, putus asa, merasa dikucilkan dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Kesimpulan: Sosialisasi pengetahuan kesehatan tentang HIV/AIDS perlu gencar digalakkan di lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah dan institusi pelayanan kesehatan agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada ADHA.

Kata Kunci: ADHA, Stigma, Diskriminasi