ABSTRAK

Latar Belakang: Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode yang kritis dan berbahaya karena dapat berdampak pada tumbuh kembang balita yang tidak optimal dan berpengaruh terhadap tahapan kehidupan anak selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor sepanjang hayat dan determinan sosial terhadap status gizi balita.
Subjek dan Metode: Jenis penelitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Pelaksanaan pada 10 Desember 2016-5 Januari 2017 di kabupaten Klaten. Populasi penelitian sebanyak 1236 ibu yang memiliki balita usia 6-
24 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah multi-stage sampling, sampel sebanyak 120 ibu yang mempunyai balita 6-24 bulan. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu status gizi balita, sedangkan variabel independennya yaitu pola pemberian MP-ASI, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, berat badan lahir bayi, panjang badan lahir bayi, tinggi badan ibu, umur ibu saat hamil, dan jenis kelamin balita.  Teknik  pengumpulan  data  menggunakan  kuesioner.  Analisis  data menggunakan path analysis IBM SPSS AMOS 22.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pola pemberian MP-ASI berhubungan langsung dan memiliki pengaruh paling kuat terhadap status gizi balita menurut indikator BB/U (b=0.28; p=0.001), PB/U (b=0.31; p=<0 b=0.16; p=0.082). b=0.26; p=0.006), b=0.11; p=0.230), b=0.06; p=0.544). b=0.08; p=0.358), b=0.15; p=0.100), b=0.10; p=0.277). b=0.07; p=0.445), b=0.02; p=0.865), b=0.03; p=0.757).>Kesimpulan: Pola pemberian MP-ASI, pendapatan keluarga, berat badan lahir, dan panjang badan lahir berhubungan langsung dengan status gizi balita. Pendidikan ibu, pendapatan keluarga, tinggi badan ibu, umur ibu saat hamil, dan jenis kelamin berhubungan secara tidak langsung.

Kata Kunci: Faktor Sepanjang Hayat, Determinan Sosial, Status Gizi Balita