Penulis Utama | : | Fauzan Syakur Nugroho |
NIM / NIP | : | H0713071 |
ABSTRAK
Jamur tiram putih saat ini menjadi komoditas yang dikenal luas oleh masyarakat karena selain harganya terjangkau juga mengandung banyak nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan serat. Secara alamiah jamur tiram tumbuh pada kayu yang sudah lapuk dan lingkungan yang lembab. Budidaya jamur tiram biasanya menggunakan media dasar serbuk kayu dan bahan tambahan seperti bekatul, dolomit, gipsum, gula, vitamin B komplek. Umumnya media dasar yang digunakan yaitu serbuk kayu sengon karena mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang menjadi kebutuhan bagi jamur tiram. Serbuk kayu sengon terbatas sehingga perlu meneliti potensi media dasar lainnya. Salah satu bahan yang memiliki potensi yaitu limbah serbuk kayu aren (pati onggok) karena selain mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin, limbah serbuk aren juga masih mengandung pati. Disebagian wilayah, khususnya di Desa Daleman Tulung Klaten sering kali mencemari lingkungan sehingga perlu dilihat potensinya sebagai media dasar alternatif untuk budidaya jamur tiram putih.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2017 bertempat di Desa Kebak Kecamatan Jumantono Karanganyar pada ketinggian 115,2 mdpl. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan komposisi media tumbuh. Setiap perlakuan diulang 5 kali. Komposisi media terdiri sebagai berikut: K0 (kontrol): serbuk kayu sengon 89%, bekatul 9%, dolomit 1%, gipsum 1% + vit B. Perlakuan lain (serbuk kayu sengon: limbah serbuk aren: bekatul: dolomit: gipsum: gula) K1 = 22: 66: 8: 1: 2: 1 + vit B, K2 = 22: 66: 8: 1: 2: 1, K3 = 22: 66: 7: 1: 2: 2: + vit B, K4 = 22: 66: 7: 1: 2: 2, K5 = 22: 66: 8: 2: 1: 1 + vit B, K6 = 22: 66: 7: 2: 1: 2 + vit B. Analisis data menggunakan analisis ragam (Anova) dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan media dengan komposisi serbuk kayu sengon 22%, limbah serbuk aren 66%, bekatul 8%, dolomit 2%, gipsum 1%, gula 1%+vit B menunjukkan pertumbuhan jamur tiram yang lebih baik berdasarkan: waktu penyebaran miselium (36,6 hari), waktu muncul bakal sampai panen pertama (2,8 hari), waktu jeda panen sampai muncul bakal buah (32,8 hari), waktu muncul bakal buah kedua (100 hari), umur panen kedua (104,6 hari), dan bobot segar panen kedua (121 gram).
Kata Kunci: Limbah Serbuk Kayu Aren, Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Penulis Utama | : | Fauzan Syakur Nugroho |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | H0713071 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Komposisi Media Berbasis Limbah Serbuk Kayu Aren untuk Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Pertanian - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Agroteknologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F.Pertanian, Prog. Studi Agroteknologi- H0713133-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Ir. Endang Setia Muliawati, M.Si. 2. Ir. Sri Widadi M.P |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Pertanian |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|