ABSTRAK

Pertumbuhan maupun peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya diikuti dengan peningkatan pemakaian air bersih yang mengakibatkan meningkatnya jumlah air buangan. Salah satu cara pengolahan air limbah di kawasan Jebres dan UNS  dengan  menerapkan  pengolahan  limbah  berbasis  IPAL  dengan menggunakan metode-metode tertentu agar limbah dapat dibuang dengan tujuan agar tidak mencemari lingkungan. Dengan perkembangan jumlah penduduk yang semakin  meningkat  tidak  dapat  dihindari  bahwa  kondisi  IPAL  UNS  akan mencapai batas masa pengolahannya untuk bisa melayani masyarakat.

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan peningkatan jumlah air buangan dapat memperpendek umur pemakaian dari IPAL UNS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur biofilter IPAL UNS seiring dengan pertumbuhan penduduk domestik yaitu penduduk pemukiman di RW 10-14 Kelurahan Jebres dan penduduk non-domestik yaitu mahasiswa, dosen dan karyawan UNS hingga tiba masanya tidak dapat melayani masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode diskripsi kuantitatif dan studi observasi. Data yang dibutuhkan antara lain jumlah penduduk domestik dan non-domestik serta desain dari IPAL UNS.

Debit air limbah yang dihasilkan dari penduduk domestik dan non-domestik berdasarkan peraturan standar pemakaian air sebesar 19,781 m3/jam pada tahun
2017. Pada 25 tahun kedepan debit air limbah menjadi 58,735 m3/jam dengan jumlah penduduk sebesar 120560 jiwa. Bak biofilter anaerob   dan bak biofilter aerob mampu menampung air limbah untuk 23 tahun kedepan pada tahun 2042 dengan kapasitas volume sebesar 162,03 m3 dan 99,69 m3. Berdasarkan   umur kedua bak biofilter maka umur IPAL UNS untuk 23 tahun kedepan masih mampu melayani air limbah dari masyarakat.

Kata kunci : pertumbuhan, biofilter, umur, debit air limbah, volume.