ABSTRAK

Latar Belakang :. Adanya kesulitan dalam penentuan assesmen pada kasus  cedera otak difus yang kadang dijumpai pada COS. Hal ini karena secara klinis terkadang tidak berkorelasi dengan gambaran  imaging yang didapatkan. Metode lain untuk mendeteksi adanya kerusakan fungsional maupun struktural diperlukan, termasuk dalam hal ini adalah pengembangan pemeriksaan protein s100? sebagai salah satu biomarker.

Tujuan : Untuk mengetahui adanya perobahan kadar protein S100? pada pasien COS menurut waktu perawatan.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif observasional analitik. Subyek penelitian terdiri dari 11 subyek yang diperiksa kadar protein S100? dalam serum darahnya pada hari ke-0, ke-2 dan ke-4 pasca trauma. Data yang diperoleh diuji normalitas dengan uji Shapiro Wilk  kemudian dilakukan uji beda dengan uji friedman dan  uji Wilcoxon Rank, dengan menggunakan SPSS 19.0

Hasil : Pada pasien COS di hari ke-0 diketahui kadar protein S100? minimum 100,10 pg/dL dan maksimum 169,00 pg/dL, dengan rata-rata 129,02+17,02 pg/dL. Pada hari ke-2,  kadar protein S100? minimum 20,10 pg/dL dan maksimum 26,30 pg/dL, dengan rata-rata 20,77+1,84 pg/dL.  Pada hari ke-4,  kadar protein S100? minimum 19,90 pg/dL dan maksimum 20,70 pg/dL, dengan rata-rata 20,14+ 0,24 pg/dL. Penurunan terbesar terjadi antara hari ke-0 dan ke-2.  Berdasarkan  hasil uji Friedman didapatkan nilai p=0,000 (p<0>Wilcoxon rank perbandingan kadar protein S100? antara hari ke-0 dan ke-2 didapatkan nilai p=0,003 (p<0 p=0,027>

Simpulan : Terdapat perobahan kadar protein S100?  pada setiap waktu pemeriksaan secara signifikan. Perobahan kadar S100? yang terjadi berupa penurunan kadar dari hari ke-0 pasca trauma hingga hari ke-4 pasca trauma. Kadar teringgi didapat pada hari ke-0 pasca trauma dan penurunan terbesar terjadi antara hari ke-0 dan ke-2.

Kata kunci:  COS, protein S100?, waktu pemeriksaan