ABSTRAK

Trend belanja online kini menjadi fenomena baru dalam paradigma belanja masyarakat saat ini. Mempromosikan produk atau jasa melalui online kini banyak dilakukan oleh pemasar. Berdasarkan data yang dihimpun oleh BMI Research mengungkapkan mempromosikan barang maupun jasa melalui media social tersebut memiliki sebuah keunggulan dimana pedagang dapat menampilkan foto barang jualan dan mengenai keterangan produk. Instagram baru membuka layanan iklan dipertengahan 2017, hal ini mendorong peneliti untuk melihat apakah terpaan iklan dan brand image mempengaruhi minat beli dikalangan mahasiswa. Berdasarkan teori ada empat indikator yang mempengaruhi minat beli  yaitu, minat transaksional, minat refrensial, minat preferensial dan minat eksploratif.
Penelitian ini merupakan penelitian berparadigma kuantitatif, dan mengambil lokasi di Surakarta khususnya di Universitas Sebelas Maret. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode kuesioner dengan teknik korelasi jenjang spearman. Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Reguler angkatan 2015 Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sebelas Maret. Dari data yang terkumpul dan hasil analisis yang disusun, diperoleh kesimpulan bahwa Terpaan Iklan terhadap Minat Beli memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,408. Sehingga hubungan yang muncul diantara variabel x terhadap y adalah sedang. Sedangkan sifat hubungan yang muncul adalah positif karena nilai r positif, yang berarti semakin meningkat Terpaan Iklan maka semakin tinggi Minat Beli.
Sedangkan Brand Image terhadap Minat Beli memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,382. Sehingga hubungan yang muncul diantara variabel x terhadap y adalah lemah. Sedangkan sifat hubungan yang muncul adalah positif karena nilai r positif, yang berarti semakin meningkat Brand Image maka semakin tinggi Minat Beli.
Kata Kunci: Terpaan Iklan, Brand Image, Instagram, Minat Beli.